Perbedaan Antara Vaksin Aktif Dengan Inaktif


Apa Yang Dimaksud Dengan Vaksin Aktif dan Vaksin Inaktif? Apa Tujuan Pemberian Vaksin Untuk Ternak?
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau liar. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Tujuan pemberian vaksin secara aktif adalah untuk memacu tubuh kita mengenali virus/bakteri tersebut sehingga tubuh membentuk antibody melawannya dan ketika suatu saat kita terinfeksi dgn bakteri/virus tersebut, tubuh kita bisa dengan cepat mengenali dan mengeliminasi/mengancurkan “benda asing” yg masuk tadi.
Vaksin adalah pemberian antigen untuk merangsang sistem kebal menghasilkan antibodi khusus terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan protozoa. Program vaksinasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: (1) prevalensi penyakit di daerah usaha ternak, (2) resiko akan timbulnya penyakit, (3) status kekebalan dari bibit induk, (4) biaya pembuatan dan pemberian vaksin, (5) intensitas dan konsekuensi dari reaksi vaksin yang kurang baik, (6) program penggantian ternak, (7) tersedianya vaksin tertentu, (8) perbandingan untung rugi (B-C ratio) yang menghubungkan antara keuntungan akibat vaksinasi dan kerugian vinansial akibat resiko infeksi dan timbulnya penyakit (Nesheim, 1984).

Macam-macam Jenis Vaksin Untuk Ternak

Berdasarkan jenis agen infeksinya vaksi yang beredar di masyarakat umum, beredar di peternakan-peternakan, jenis-jenis vaksin ayam dan ternak lainnya, vaksin berisikan virus, bakteri maupun protozoa.

Secara umum berdasarkan sifat hidup agen infeksi yang terkandung dalam vaksin, produk vaksin dibedakan menjadi 2, yaitu:

Vaksin aktif
  • active vaccine,
  • live vaccine,
  • vaksin hidup.
Vaksin inaktif
  • killed vaccine,
  • inactivated vaccine.
Apa Yang Dimaksud Dengan Vaksin Aktif?

Vaksi aktif verisi mikroorganisme yang telah dilemahkan. Jenis-jenis vaksin aktif biasanya dalam bentuk kering beku. Jadi, jika ingin digunakan vaksin tersebut harus dilarutkan terlebih dahulu, yakni dengan menggunakan pelarut.

Jenis pelarut yang bisa digunakan pada vaksin aktif ini adalah dapat berupa larutan dapar, air biasa (minum) atau aqua destilata. Namun satu hal yang harus diperhatikan, vaksin ini jika sudah dilarutkan harus segera masuk ke dalam tubuh ayam.

Hal tersebutlah yang dimaksud dengan agen infeksinya hanya dilemahkan. Jadi dalam penggunaan jenis-jenis vaksin aktif ini harus sesegera mungkin diberikan pada ternak, misal dalam hal ini adalah ayam, yakni dalam kurun waktu 2 jam.

Setelah vaksin diberikan, maka agen infeksi yang terkandung akan menuju ke target organ kekebalan untuk bermultiplikasi kemudian menuju ke organ limfoid untuk menggertak pembentukan kekebalan.
Perkembangan imunitas lebih cepat dengan vaksin hidup daripada dengan vaksin mati. Vaksin mati terdiri atas organisme inaktif (mati) yang biasanya disuspensikan dalam emulsi lemak untuk administrasi dengan suntikan. Emulsi tersebut membantu meningkatkan peristiwa lebih panjang pengambilan organisme dari tempat okulasi. Perkembangan immunitas sempurna kira-kirasatu bulan setelah injeksi vaksin mati. Metode vaksinasi yang idealadalah memberi vaksin hidup pertama kali, yang berperan sebagai sistem immunitasprimer, diikuti dengan injeksi vaksin mati, yang memberi level penyokong antibodi pelindung. Prinsip ini digunakan untuk proteksi serangan NewCastel Disease, infectionse bronchitis, dan infectionse bursal disease (Mark, 1993).
Apa Yang Dimaksud Dengan Vaksin Inaktif?

Vaksin inaktif adalah vaksin yang berisi agen infeksi dan telah diinaktifasi dengan pengertian mikroorganisme yang telah dimatikan. Namun vaksin inaktif masih bersifat imunogenik/mampu menggertak pembentukan antibodi.

Jenis-jenis vaksin inaktif ini berbentuk emulsi atau suspensi karena mengandung adjuvant. Adjuvant merupakan bahan yang bersifat non antigenik/tidak berkemampuan merangsang terbentuknya antibodi.

Adjuvant tersebut ditambahkan dalam vaksin inaktif untuk menambah daya kerja vaksin dengan efek depo, penyerapan sedikit demi sedikit ke dalam sirkulasi darah.

Jadi vaksin tersebut setelah masuk ke dalam tubuh, vaksin inaktif tidak perlu bereplikasi, tetapi langsung memacu jaringan limfoid untuk membentuk antibodi.

Jenis-jenis vaksin ini berdasarkan jumlah agen infeksi yang terkandung dalam satu kemasan dibedakan menjadi vaksin tunggal dan vaksin kombinasi.
Jenis-Jenis Vaksin dan Contohnya

Jadi yang dimaksud dengan vaksin tunggal masih dalam satu kemasan, yakni hanya berisi satu macam/jenis agen infeksi. Misalnya Medivac ND La Sota atau Medivac ND Emulsion.

Dalam satu kemasan, vaksin tunggal ini hanya mengandung 1 agen infeksi yakni virus ND saja. Sedangkan vaksin kombinasi yakni dalam satu kemasan dapat berisi dua atau lebih macam/jenis agen infeksi.

Misalnya Medivac ND-IB atau Medivac ND-EDS-IB Emulsion. Dalam satu kemasan mengandung dua (virus ND dan IB) atau lebih agen infeksi (virus ND, IB, dan EDS).

Postingan populer dari blog ini

Segudang Manfaat Bunga Mawar Bagi Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Sapi Hasil Silangan PO - Limousin dan Simental - PO, Apa Bedanya?

Cara Membuat Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah Sebagai Metode Pengawetan Hijauan

Mengenal Buah Kapulasan (Tenggaring) Yang Mirip Rambutan

Apa Arti ADG (Average Daily Gain) Dalam Usaha Penggemukan Sapi

Macam-macam Jenis Burung Trucukan Yang Terkenal Lantang

Tutorial Backup TA, UBL, dan Root Sony Xperia X Compact Docomo (SO-02J)

Cara Memperbaiki Kesalahan iTunes 3600

Cara Membuat Pakan Puyuh Sendiri, Ini Macam-macam Contoh Formulanya

Tutorial Flash Sony Xperia X Compact Docomo (SO-02J) dengan Firmware Original Jepang Docomo