Sapi Hasil Silangan PO - Limousin dan Simental - PO, Apa Bedanya?
Cara Membedakan Sapi SIMPO dan Sapi Limpo Yang Merupakan Hasil Persilangan Antara Sapi PO dan Limousin - Simental (Metal) Dari Ciri-ciri Fisiknya
Untuk meningkatkan produktivitas dan juga keunggulan jenis sapi maka salah satu cara yang lazim digunakan adalah dengan kawin silang. Kawin silang antara bangsa sapi yang berbeda dimaksudkan untuk mendapatkan sifat-sifat positif dari dua jenis sapi yang disilangkan. Demikian juga yang diharapkan dengan dilakukannya kawin silang antara sapi Metal dengan PO dan sapi Limousin dengan PO. Sapi hasil persilangan tentunya akan menunjukkan ciri-ciri gabungan antara jenis sapi yang disilangkan, bisa dari warna kulit atau bulu sapi maupun karakter fisik lainnya.
Terjadinya variasi dan perubahan terhadap warna bulu badan sapi silangan ini, menjadi pertimbangan penting dalam ikut menentukan sebaiknya sapi silangan yang mana, SIMPO atau LIMPO, yang cocok dikembangkan di daerah dataran rendah atau dataran tinggi karena Gebremedhin (1984) dan Robertshaw (1984) menyatakan bahwa warna bulu sapi sangat berpengaruh pada mekanisme pengaturan temperatur tubuh sapi hubungannya dengan pengaruh panas lingkungan ; sapi yang bulunya cenderung ke arah warna gelap, lebih cocok dikembangkan di daerah berintensitas sinar matahari lebih rendah.Seperti diketahui secara umum bahwa sapi PO memiliki warna bulu badan putih abu-abu baru muncul ketika lepas sapih dan menjadi semakin besar kemungkinan munculnya pada saat umur yearling. Pada sapi SIMPO, terjadi variasi warna yang beragam.
Pada sapi LIMPO, variasi warna bulu badannya hanya coklat tua dan coklat putih. Warna bulu badan sapi SIMPO yang paling dominan munculnya saat lahir dan semakin dominan ketika sapi semakin tua adalah merah bata. Warna merah tua yang jarang muncul pada saat sapi lahir, menjadi semakin banyak muncul pada saat sapi lepas sapih karena ada sapi yang mengalami perubahan warna menjadi merah tua saat lepas sapih dari coklat muda saat lahir.
Sapi yang asalnya mempunyai warna bulu badan merah tua ini, ketika mulai mendekati umur yearling, sebagian akan berubah menjadi warna doreng, yaitu campuran garis-garis tak beraturan dari warna putih, abu-abu, merah bata, merah tua, hi tam dan kuning tua. Warna bulu badan putih kekuningan yang dominan munculnya sama dengan warna merah bata saat sapi SIMPO lahir, sebagian besar berubah menjadi warna doreng dan merah bata.
Pada sapi LIMPO, warna bulu badan yang dominan dari lahir sampai yearling adalah coklat tua. Warna coklat putih yang sering muncul saat lahir, menjadi lebih sering muncul pada saat sapi mencapai umur yearling. Dalam jumlah kecil, ada sapi LIMPO yang saat lahir mempunyai warna bulu badan putih (seperti PO), tetapi semua nya akan berubah menjadi coklat putih setelah sapi mencapai umur yearling.
Untuk menyilangkan dua jenis sapi yang berbeda sebaiknya dipertimbangkan bobot dan ukuran sapi agar tidak terjadi distokia atau kesulitan melahirkan jika induk yang digunakan adalah jenis sapi ukuran kecil sementara pejantan maupun semen yang digunakan adalah dari jenis sapi berukuran besar.
Sebagai contoh misalnya, menyilangkan antara sapi Limousin dengan sapi betina Bali yang masih dara sangat rawan terjadi kasus distokia. Sebaiknya sapi bali betina di IB menggunakan semen Limousin atau Simental pada kebuntingan yang kedua atau ketiga untuk menghindari kasus kesulitan melahirkan karena ukuran pedet yang terlalu besar.
Demikian juga dengan sapi PO sebaiknya digunakan sapi yang pernah melahirkan untuk disilangkan dengan jenis sapi Limousin dan Simental yang terkenal memiliki pedet ukuran jumbo apalagi jika disilangkan dengan sapi Belgian blue yang memiliki double muscle dan bobot pedet yang sangat berat jika dibandingkan dengan pedet sapi PO, Bali maupun pedet sapi Madura.