Tanaman Kecombrang dan Manfaatnya Untuk Kesehatan
Manfaat Tanaman Kecombrang
Tanaman Kecombrang. Jika dikampung saya, waktu kecil daun kecombrang banyak dimanfaatkan orang untuk alas saat memasak ikan air tawar baik ikan mujair maupun ikan nila. Untuk ikan yang berukuran besar umumnya harus dimasak dulu sebelum digoreng agar bumbunya meresap. Biasanya ikan dimasak dengan wajan atau wadah yang berukuran besar sehingga bisa disusun secara berlapis-lapis dan bisa memasak ikan dalam jumlah yang banyak sehingga bisa menghemat gas elpiji. Diantara lapisan-lapisan ikan yang akan dimasak itulah ditaruh daun kecombrang agar ikan tidak saling lengket satu sama lain. Pemberian daun kecombrang pada ikan yang dimasak juga menambah rasa dan aroma ikan menjadi lebih legit alias lebih nikmat.
Kandungan Kimia Tanaman Kecombrang
Ternyata tanaman kecombrang baik daun maupun bunganya memiliki banyak kandungan kimia yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari. Beberapa kandungan kimiawi yang terdapat dalam tanaman kecombrang antara lain:
- senyawa alkaloid
- saponin
- tanin
- fenolik
- flavonoid
- triterpenoid
- steroid
Bunga Kecombrang Untuk Penghilang Bau Keringat
Pada bagian bunga kecombrang mengandung minyak atsiri, saponin dan flavoinoida oleh karena itu bunga kecombrang bisa dimanfaakan sebagai penghilang bau keringat.
Manfaat Kecombrang Untuk Kesehatan
Daun Kecombrang mengandung senyawa polyfenol yang tinggi yang bermanfaat untuk mengobati disentri. Selain mengandung polyfenol pada bagian daun juga mengandung alkaloid, triterpenoid, flavonoid dan saponin. Vitamin C yang terkandung didalamnya juga bermanfaat sebagai antioksidan untuk mengurangi akumulasi radikal bebas, menetralisir racun dan melindungi penyakit genetik.
- Membantu mencegah osteoporosis / pengeroposan tulang.
- Memperkuat kinerja dari otak yang mampu menguatkan daya ingat.
- Mengatasi dehidrasi / kekurangan cairan.
- Sumber energi alami.
- Obat alami untuk penyakit kulit seperti campak.
- Obat alami untuk anemia / kurang darah / penambah darah.
- Menguatkan tulang yang sangat baik untuk masa pertumbuhan.
Bunganya yang berwarna merah sering dijadikan sebagai bumbu penyedap berbagai macam masakan Nusantara. Di Jawa Barat, kuntum bunga seringkali di lalap atau direbus dan dimakan dengan sambal atau sebagai bahan campuran sayur asam dan pepes ikan. Di daerah Banyumas, kecombrang yang dikukus juga dijadikan sebagai bahan campuran pecel. Nasi Megana di Pekalongan juga menggunakan bunga kecombrang yang diiris-iris sebagai bahan campuran urap. Di Tanah Karo, buah honje muda disebut asam cekala. Kuncup bunga serta 'polongnya' menjadi bagian pokok dari sayur asam Karo, juga menjadi peredam bau amis waktu memasak ikan. Masakan Batak populer, Arsik Ikan Mas, menggunakan asam cekala ini sebagai bumbu yang sangat penting.
Di Penang - Malaysia, bunga kecombrang yang mereka sebut dengan bunga kantan, merupakan unsur penting dalam masakan asam laksa. Orang-orang Peranakan di Malaysia menyebut bunga ini dengan nama bunga siantan. Kuah asam laksa dibuat dari ikan sardin yang dimasak sampai hancur. Bunga kantan sebagai campuran masakan berfungsi untuk menetralkan aroma amis dari sardin sekaligus memberi rasa asam yang pas. Walaupun ada juga yang menguatkan rasa asamnya dengan menambahkan nenas.
Sebuah penelitian yang dilakukan di ITB mengungkapkan bahwa minyak yang diekstrak dari biji maupun kulit mengandung biokerosin yang berwarna merah. Uji laboratorium yang dilakukan bahwa minyak honje lebih cenderung mendekati karakteristik biokerosin yaitu berkarakteristik seperti minyak tanah. Uji perbandinga nyala dilakukan pada lampu cempor yang menggunakan minya honje memiliki mutu bakar lebih baik dari pada minyak tanah. Dengan begitu minyak honje berpotensi menjadi subtitusi atau pengganti minyak tanah.
Manfaat lain dari Honje juga dapat dimanfaatkan sebagai sabun dengan cara mememarkan pelepah daun honje hingga keluar busa yang harum yang langsung dapat digunakan sebagai sabun. Tumbuhan ini juga bisa dimanfaatkan untuk obat penyakit kulit seperti campak. Dari rimpangnya bagi sebagian arang memanfaatkan untuk memperoleh warna kuning. Selain itu pelepah yang menyatu menjadi batang semu pada zaman dulu digunakan sebagai bahan anyam anyaman yaitu setelah diolah dengan cara pengeringan dan perendaman selama beberapa hari dan berkali kali batang semu juga bisa digunakan untuk bahan dasar kertas yang baik. Selain itu daun dan buahnya yang berwarna kuning setelah ditumbuk biasanya digunakan sebagai racun untuk menangkap ikan.
Tanaman kecombrang ternyata memang memiliki manfaat yang cukup banyak. Sayangnya tanaman ini kalau ditempat penulis hanya dibiarkan tumbuh liar dan tidak dibudidayakan. Bahkan saat ini untuk mencari daun kecombrang untuk sekedar sebagai alas untuk memasak ikan sudah sangat susah. Dulu tanaman ini sangat mudah ditemukan dipinggir-pinggir sungai besar dan juga dipinggir-pinggir kolam ikan, tetapi seiring dengan banyaknya pembangunan perumahan yang banyak berlokasi disekitar sungai, tanaman kecombrang ini semakin tersingkir.
Demikian manfaat tanaman kecombrang dalam kehidupan sehari-hari, silahkan bagikan dan sebarkan jika ada manfaatnya. Terima kasih.