Dengan Bobot 1.2 Ton Sapi Ini Jadi Juara Kontes Ternak Sapi dan Kambing di Jember 2018


Kontes Ternak Sapi dan Kambing di Ambulu Jember, Melahirkan Juara Sapi Ekstrim Berbobot 1,2 ton, dan Kambing Etawa Seberat 1,3 Kuintal
Bupati Jember dr Hj Faida MMR menjelaskan, kontes ternak ini merupakan agenda rutin yang digelar tiap tahun. Untuk itu, dia berharap ajang mencari bibit ternak unggul ini tidak hanya menjadi acara tahunan semata. Tetapi juga harus ada hasil konkret untuk mendukung kebutuhan peternakan di Jember. “Jadi, tidak hanya sekadar kontes. Tapi juga menghasilkan bibit terbaik untuk menumbuhkan daya saing peternakan di Jember,” katanya, kemarin. Kontes yang menjadi rangkaian dari kegiatan “Expo Peternakan Jember 2018” ini diselenggarakan selama dua hari, 8-9 Desember mendatang, di Lapangan Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu. Acara yang juga dirangkai dengan Gerakan Minum Susu dan Telur bagi 500 Siswa. Selain itu, rencananya juga bakal diikuti para peternak sapi, kambing, dan domba se-Jember.
Lapangan desa Tegalsari, kecamatan Ambulu dipenuhi puluhan hewan ternak sapid an kambing yang mengikuti kontes ternak sapi dan kambing extreme, Minggu tanggal 9 Desember 2018. Para peserta berasal dari berbagai daerah baik Jember maupun luar Jember. Penilaian dilakukan dengan acak, aspek penilaiannya meliputi kondisi kebugaran dan kesehatan sapi serta juga tingkat ketenangan sapi juga bobotnya.

Kontes ternak sapi extreme ini dijuarai oleh sapi berbobot 1.2 ton yang merupakan sapi hasil persilangan sapi lokal dan sapi simental.

Untuk kontes ternak kambing, kambing etawa seberat 1.3 kwintal keluar sebagai pemenang. Kontes ini diharapkan memicu peternak meningkatkan teknik beternak yang akan berdampak pada nilai jual tinggi, sedangkan untuk jangka panjang, diharapkan langkah ini menjadikan Jember swasembada daging bagi pasar dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya senang karena pemenang dari kontes ini, bobotnya lebih berat dari tahun-tahun sebelumnya, ada peningkatan yang baik,” kata Bupati Jember, Faida.

Saat datang di Lapangan Tegalsari, bupati melihat bocah-bocah dihalangi ketika hendak masuk arena expo. Sontak bupati pun malah mengajak bocah-bocah itu turut serta melihat hasil peternakan.

Bahkan, bupati mengajak mereka masuk arena kongres. Panitia dan para pejabat pun diminta untuk mempersilahkan dan mengajak bocah-bocah yang ada di sekitar tenda kongres untuk masuk.

Ratusan bocah itu menjadi peserta dadakan pencanangan Gerakan Gemar Minum Susu dan Makan Telur. Mereka dipersilahkan duduk di bagian paling depan. Meski lesehan, para bocah itu tampak senang. Apalagi mereka juga mendapat sebotol susu dan sebutir telur.

“Jangan jauhkan anak-anak kita dari dunia peternakan. Bayangkan kalau peternak tidak ada generasi lanjutannya,” tutur bupati, seraya menegaskan ingin expo peternakan bisa menjadi wisata edukasi bagi generasi muda.

“Lama-lama anak-anak kita tidak bisa membedakan mana kambing mana sapi kalau anak-anak kita jauhkan dari dunia peternakan,” imbuhnya. Beri kesempatan anak-anak untuk tahu dan belajar. “Saya ingin kedepan, expo lebih terbuka bagi anak-anak,” pesannya.Terkait dengan hasil peternakan, bupati menjelaskan tahun 2018 Jember telah berhasil mengekspor domba sebanyak 6.000 ekor. Tahun depan memfokuskan pada ekspor hasil peternakan. Dalam acara itu juga diberikan klaim asuransi ternak.

Kontes ternak di Jember ini seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, bahwa dalam rangka mewujudkan Jember sebagai lumbung ternak nasional, pemerintah kabupaten jember menggelar Expo Peternakan Jember 2018, guna untuk daya tarik pariwisata Jember. Kontes ternak ini memperebutkan uang senilai Rp. 180 juta tersebut, berlangsung di lapangan Tegalsari Ambulu, dari tanggal 8-9 Desember 2018.

“Untuk tahun ini, kita selenggarakan di Ambulu. Saya ingin bukan sekedar kontes ternak tetapi menjadi juga ajang edukasi untuk anak sekolah.” ungkapnya Bupati Faida saat sesi wawancara usai menyampaikan sambutan pada acara Musda IMM ke -XX di Aula Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember. Dia menambahkan jika dalam kontes ternak tersebut, harus terbuka di setiap nomor – nomor yang dilombakan serta disosialisasikan terhadap para peserta dan para siswa yang menonton.

Di acara yang sama juga digelar kongres peternak, ekspo produk peternakan, serta wisata edukasi bagi anak sekolah. Harapannya, agenda tahunan ini juga menjadi sarana bagi siswa di sekolah untuk belajar banyak tentang seluk-beluk dunia peternakan. Sekaligus menjadi stimulan bagi siswa agar tertarik dengan dunia peternakan. “Untuk tahun ini masih diselenggarakan se-Jember. Rencananya, tahun depan akan digelar se-Jawa Timur,” terang Faida. “Diberi tempat khusus untuk siswa yang mengunjungi dan ada petugas khusus yang memberikan penjelasan terhadap para siswa dan jangan sampai sekarang anak-anak TK,SD dan SMP tidak tahu, urusan ternak ini mereka buta kecuali orang tuanya peternak,” lanjutnya. Bupati Jember menginginkan setiap even di Jember juga menjadi ajang edukasi bagi pelajar.

Postingan populer dari blog ini

Sapi Hasil Silangan PO - Limousin dan Simental - PO, Apa Bedanya?

Segudang Manfaat Bunga Mawar Bagi Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Cara Membuat Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah Sebagai Metode Pengawetan Hijauan

Mengenal Buah Kapulasan (Tenggaring) Yang Mirip Rambutan

Macam-macam Jenis Burung Trucukan Yang Terkenal Lantang

Apa Arti ADG (Average Daily Gain) Dalam Usaha Penggemukan Sapi

Tutorial Menghapus Aplikasi Bawaan atau Bloatware (Debloat) Sony Xperia Global, Docomo, Au dan Softbank Tanpa Root

Tutorial Backup TA, UBL, dan Root Sony Xperia X Compact Docomo (SO-02J)

Cara Memperbaiki Kesalahan iTunes 3600

Cara Membuat Pakan Puyuh Sendiri, Ini Macam-macam Contoh Formulanya