Saatnya Peternak Rakyat Diberdayakan Agar Bisa Menikmati Untung Beternak Sapi
Tips 3C: Cepat Gemuk, Cepat Jual, Cepat Ganti
Usaha penggemukan sapi baik secara tradisional maupun modern dan komersial tentunya diarahkan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Setelah pemberian pakan yang benar, pemilihan bibit bakalan yang bagus dan manajemen pemeliharaan yang baik, apalagi yang perlu diperhatikan oleh para peternak? Ternyata satu hal ini penting tapi sering terlewat terutama oleh peternak rakyat.
Peternak rakyat dipedesaan lebih sering memelihara sapi dengan tujuan sebagai tabungan. Ternak sapinya hanya akan dijual jika mereka membutuhkan dana segar seperti menjelang hari raya dan tahun ajaran baru. Diluar itu jarang yang mau jual sapinya. Sistem inilah salah satu yang menyebabkan peternakan rakyat tidak berkembang alias jalan ditempat.
Memelihara sapi hanya sebagai tabungan tidak akan mendapatkan hasil atau keuntungan yang optimal. Mereka hampir tidak pernah merasakan keuntungan beternak sapi yang sesuangguhnya. Bahkan jika dihitung secara teliti pemeliharaan model ini lebih sering mengalami kerugian.
Sebagai contoh seorang peternak beli bakalan seharga 9 juta dan dipelihara selama satu tahun. Saat dijual sapi tersebut laku 15 juta dan dengan harga tersebut peternak sudah merasa untung besar benarkah mereka untung? Coba kita hitung secara mudah saja sbb:
Harga bakalan 9 juta
Estimasi biaya pakan termurah perhari 10 ribu sehingga sebulan 300 ribu sehingga 12 bulan total biaya pakan jadi 3,6 juta.
Biaya tenaga kerja anggap saja 500 ribu perbulan sehingga dalam setahun jadi 6 jt.
Biaya kandang dan obat sementara kita abaikan.
Jadi total modal sebenarnya adalah 18,6 juta dan sapinya cuma laku 15 juta. Untung atau rugi?
Inilah salah satu hal penting yang perlu dibenahi sehingga peternak bisa lebih semangat menggemukkan sapi. Jika bisa tiap 4 bulan sekali jual sapi dan untung mengapa harus menunggu setahun sekali? Dengan cara ini minimal peternak kecil bisa panen 3 periode pertahun.
Salah satu kunci penggemukan sapi agar menguntungkan adalah terapkan 3C yaitu:
Usahakan sapi Cepat gemuk
Agar sapi bisa Cepat dijual
Dan bisa Cepat diganti sapi lain
Dengan kata lain Cepat Gemuk, Cepat Jual dan Cepat Ganti.
Memang ada kalanya saat jual sapi perlu menunggu moment dan harga bagus. Tetapi jika untuk usaha penggemukan yang kontinyu maka harusnya sapi dijual saat sudah gemuk dan segera diganti sapi bakalan lain sehingga bisa terus bersambung. Untuk yang bermodal besar dan peternak komersial cara ini sudah lazim dilaksanakan sehingga mereka bisa jualan rutin setiap bulan dan terbukti cara ini lebih menguntungkan baik dari segi cash flow yang lancar juga margin keuntungan yang lebih tinggi.
Jadi saat sapi sudah gemuk segeralah jual karena makin lama dipelihara kecepatan pertambahan berat badannya akan semakin lambat sementara kebutuhan pakannya akan semakin banyak. Salah satu contoh lama pemeliharaan yang sering diterapkan peternak besar sbb:
Untuk sapi impor jantan lama penggemukan 3 bulanan atau 90 hari sedangkan sapi impor betina sekitar 70 hari. Sapi betina impor perlu lebih cepat dijual untuk menghindari perlemakan yang bisa menurunkan kualitas daging sapi.
Untuk sapi lokal lama pemeliharaan antara 4 - 6 bulan tergantung dari cepatnya sapi menjadi gemuk. Bibit dan pakan sangat berpengaruh terhadap kecepatan penggemukan sapi.
Sudah saatnya kebiasaan memelihara sapi sebagai tabungan pelan pelan ditinggalkan dan diganti dengan pola lain yang lebih menguntungkan. Tentunya pemerintah perlu turun tangan membantu dalam permodalan dan penyuluhan serta pelatihan.