Jomplang! Harga Cabe di Petani dan Pedagang
Belakangan ini harga cabe dipasaran cenderung mahal dan terus naik. Harga cabe rawit merah sudah mencapai harga diatas 20 ribu rupiah per kg. Demikian juga jenis cabe lain juga cenderung mahal harganya bahkan bisa mencapai 30 ribu rupiah per kg.
Cabe memang mirip dengan bawang merah. Bukan dari jenis barangnya tetapi dari sisi fluktuatif harganya. Cabe dan bawang merah bisa mengalami lonjakan harga yang sangat tinggi tetapi dilain waktu bisa anjlok sampai harga nyungsep.
Tetapi bukan naik turunnya harga cabe yang akan disorot saat ini. Yang perlu dicatat dan dicermati adalah selisih harga cabe dari petani hingga ke pedagang. Meski harga cabe dipasaran tinggi ternyata petani mengeluh rugi karena harga jualnya dibawah hpp. Usut punya usut ternyata pedagang menghargai cabe dari petani hanya 3000 - 4000 rupiah per kg dan dijual kepasaran dengan harga diatas 20.000 rp per kg.
Wow demikian tinggi ternyata selisih harga cabe dikalangan petani dengan pedagang. Tentunya dengan harga ini pedaganglah yang mengeruk untung terbesar. Jika hal seperti ini dibiarkan oleh pemerintah maka semangat petani cabe akan merosot untuk terus menanam cabe. Mungkin pemerintah perlu menetapkan harga minimal cabe ditingkat petani agar tidak rugi, bagaimana caranya? Tentunya dinas terkait yang lebih tahu. Permasalahannya adalah mau atau tidak dinas terkait tersebut mengangkat taraf hidup petani cabe dengan membantu mengelola tata niaga cabe di tingkat petani agar tidak dipermainkan oleh pedagang. Bagaimana Pak Kepala Dinas Pertanian?