Cara Menghitung BEP Usaha Penggemukan Sapi Potong
Banyak yang sering bertanya sebenarnya memelihara sapi lokal 10 - 20 ekor itu untung apa rugi. Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab untung ruginya sebuah usaha penggemukan sapi. Secara mudah untuk mengetahui apakah usaha kita untung atau rugi maka kita harus mengetahui berapa BEP atau titik impas yang harus kita capai atau yang wajib dilampaui. BEP sangat penting untuk menentukan perkiraan harga jual minimal agar usaha penggemukan sapi tidak merugi.
Untuk menghitung BEP usaha penggemukan sapi, berikut contoh perhitungan jika kita memelihara 20 ekor sapi lokal (Limousin, Simmental, PO dll)
Harga sapi bakalan Rp. 15.000.000,- /ekor ( Rp 300.000.000 untuk 20 ekor)
Bobot badan awal sapi bakalan 330 kg/ekor.
Sapi dipelihara selama 3 bulan dengan pertambahan berat badan (PBB) sekitar 0,8 kg/ekor/hari, sehingga : - PBB selama 4 bulan = 0,8 kg x 90 hari = 72 kg/ekor
- Bobot akhir sapi = 330 kg + 72 kg = 402 kg
- Bobot seluruh sapi = 402 kg X 20 ekor = 8.040 kg
- Hasil penjualan sapi = 8.040 kg X Rp. 45.000/kg bobot hidup sapi = Rp. 361.800.000,-
Komponen Biaya Produksi (Estimasi):
Sehingga dapat dihitung nilai titik impas (Break Even Poin / BEP) nya yaitu :
BEP harga = total biaya : berat sapi total = Rp. 336.045.000 : 8.040 kg = Rp. 41.797 /kg.
BEP produksi = total biaya : harga jual sapi (per kg) = Rp. 336.045.000 : Rp. 45.000 = 7.467 kg.
Dari nilai BEP dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi ini akan mencapai titik impas jika 20 ekor sapi mencapai bobot badan 7.467 kg atau harga jual Rp. 41.797/kg.
Semoga bermanfaat.
Untuk menghitung BEP usaha penggemukan sapi, berikut contoh perhitungan jika kita memelihara 20 ekor sapi lokal (Limousin, Simmental, PO dll)
Harga sapi bakalan Rp. 15.000.000,- /ekor ( Rp 300.000.000 untuk 20 ekor)
Bobot badan awal sapi bakalan 330 kg/ekor.
Sapi dipelihara selama 3 bulan dengan pertambahan berat badan (PBB) sekitar 0,8 kg/ekor/hari, sehingga : - PBB selama 4 bulan = 0,8 kg x 90 hari = 72 kg/ekor
- Bobot akhir sapi = 330 kg + 72 kg = 402 kg
- Bobot seluruh sapi = 402 kg X 20 ekor = 8.040 kg
- Hasil penjualan sapi = 8.040 kg X Rp. 45.000/kg bobot hidup sapi = Rp. 361.800.000,-
Komponen Biaya Produksi (Estimasi):
- Luas kandang : 90 m2
- Biaya pembuatan kandang Rp. 500.000/m2
- Penyusutan kandang 20% pertahun (Penyusutan satu periode 5%)
- Gaji tenaga kerja Rp. 6.000.000,- (2 Orang).
- Biaya listrik Rp. 200.000,-
- Biaya air Rp. 225.000,-
- Biaya peralatan Rp. 500.000,- pertahun sehingga untuk satu periode Rp. 170.000,-
- Biaya pakan untuk satu periode : Rp 15.000 x 20 ekor x 90 hari
- Estimasi biaya vitamin dan obat-obatan selama satu periode : Rp 200.000
Sehingga dapat dihitung nilai titik impas (Break Even Poin / BEP) nya yaitu :
BEP harga = total biaya : berat sapi total = Rp. 336.045.000 : 8.040 kg = Rp. 41.797 /kg.
BEP produksi = total biaya : harga jual sapi (per kg) = Rp. 336.045.000 : Rp. 45.000 = 7.467 kg.
Dari nilai BEP dapat disimpulkan bahwa usaha penggemukan sapi ini akan mencapai titik impas jika 20 ekor sapi mencapai bobot badan 7.467 kg atau harga jual Rp. 41.797/kg.
Semoga bermanfaat.