Meski Harga Daging Kerbau Rp 85.000/kg, Harga Daging Sapi Tetap Bertahan Rp 120.000/kg
Rencana pemerintah untuk mendatangkan daging kerbau dari india sudah benar benar direalisasikan. Berdasarkan informasi yang beredar di lapangan, bulog sebagai kepanjangan tangan pemerintah sudah mengimpor daging kerbau dari india sekitar 800 ton. Rencananya pemerintah akan impor daging kerbau hingga sejumlah 9.500 ton pada tahun ini.
Pemerintah meyakini bahwa dengan mengimpor daging kerbau india dan memasukkanya ke dki jakarta dan sekitarnya akan mampu menurunkan harga daging sapi segar. Bagaimana kenyataan yang ada dilapangan?
Daging kerbau yang sudah diimpor bulog mulai didistribusikan ke para penyalur atau distributor dengan harga murah tentunya dan dijual oleh penyalur ke pasaran dengan harga antara Rp 75.000 - 85.000/kg. Setelah beredarnya daging kerbau dengan harga tersebut fan juga dibackup lagi dengan daging bulog seharga 85 ribuan juga (daging sapi) harapan untuk menurunkan harga daging sapi segar tetap masih belum tercapai.
Meski ada daging kerbau dan daging bulog yang dijual dengan harga miring tetapi harga daging sapi dipasaran tetap bertahan. Harga daging sapi segar dipasar wet market atau pasar becek masih berkisar antara Rp 110.000 - 125.000/kg. Ternyata konsumen masih lebih menyukai daging sapi segar meski dengan harga lebih tinggi karena kualitasnya yang lebih baik.
Kita tunggu perkembangan harga daging sapi berikutnya jika daging kerbau lebih banyak lagi masuk pasar hingga ribuan ton, masihkah harga daging sapi segar bertahan? Apakah akan ada gejolak dari peternak rakyat jika harga daging sapi benar benar anjlok yang berarti turun pula harga sapi lokal secara signifikan? Kita tunggu dinamika peternakan tata niaga daging sapi berikutnya semoga tetap berpihak pada peternakan rakyat/ternak sapi lokal.