Percayalah! Menggemukkan Sapi Hanya 1 Ekor Sebenarnya Rugi
Rugi, Jika Hanya Memelihara Sapi Lokal 1 - 2 ekor Untuk Usaha Penggemukan Komersial (Hitungan Bisnis), Jika Tidak Percaya, Silahkan dicoba hitung-hitungan analisa usaha secara Sederhana dibawah ini
Siapa yang tidak percaya jika peternak sapi di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat skala kecil. Sedemikian kecilnya sehingga satu peternak kadang hanya memelihara atau menggemukkan sapi 1 - 2 ekor saja.
Sebagai tabungan okelah memelihara sapi satu dua ekor bisa dilakukan untuk kerjaan sampingan. Tetapi jika dilakukan sebagai usaha utama untuk memenuhi nafkah keluarga nampaknya perlu dipikirkan ulang.
Jika kita bertanya ke peternak lokal skala kecil apakah memelihara sapi tersebut untung atau rugi, umumnya mereka menjawab sekenanya yaitu untung. Benarkah memelihara sapi satu ekor bisa untung jika dijadikan sebegai usaha yang serius? Tampaknya hal ini perlu dibuktikan dulu dengan perhitungan sederhana yang mudah dipahami.
Berikut perhitungan sederhana analisa usaha penggemukan sapi skala 1 ekor yang biasa dilakukan oleh peternak sapi lokal dipedesaan. Hitung-hitungan ini bukan untuk melemahkan semangat kita dalam memelihara sapi lokal karena seperti ditulis diawal tadi jika sebagai tabungan atau pekerjaan sampingan maka tidak masalah kita memelihara sapi lokal meski hanya 1 - 2 ekor.
Meskipun secara umum untuk pemeliharaan 1 ekor sapi jika dipelihara sendiri tidak membutuhkan karyawan atau tenaga kerja upahan tetapi tetap saja tenaga kita merawat, memberi makan, membersihkan kandang dll harus diperhitungkan, jadi gaji karyawan bisa dianggap sebagai gaji untuk kita sendiri (standar UMR daerah masing-masing). Inilah penyebab utama perbedaan perhitungan secara komersial dengan secara usaha tani. Angka-angka rupiah diatas bisa disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Jadi jika kita mau berhitung secara bisnis, memelihara sapi seperti ini sebenarnya RUGI, padahal perhitungan diatas belum kita masukkan biaya kandang (penyusutan kandang), biaya obat-obatan dan vitamin. Jika komponen biaya obat, vitamin dan biaya pembuatan kandang (penyusutan kandang) dimasukkan maka nilai kerugiannya akan bertambah besar.
Catatan :
Artikel ini bukan untuk melemahkan semangat memelihara sapi tetapi sekedar untuk membuka mata para calon peternak sapi lokal skala kecil, jika tujuan utamanya untuk mencari penghasilan tanpa ada usaha lain dan hanya memelihara 1 - 2 ekor sapi saja agar dipertimbangkan lagi daripada kecewa dan akhirnya beranggapan bahwa usaha penggemukan sapi tidak menguntungkan. Padahal pada skala tertentu, minimal menggemukkan10 ekor atau bahkan sampai 100 ekor, maka usaha penggemukan sapi komersial masih bisa menguntungkan asal manajemennya bagus. Semoga bermanfaat.
Siapa yang tidak percaya jika peternak sapi di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat skala kecil. Sedemikian kecilnya sehingga satu peternak kadang hanya memelihara atau menggemukkan sapi 1 - 2 ekor saja.
Sebagai tabungan okelah memelihara sapi satu dua ekor bisa dilakukan untuk kerjaan sampingan. Tetapi jika dilakukan sebagai usaha utama untuk memenuhi nafkah keluarga nampaknya perlu dipikirkan ulang.
Jika kita bertanya ke peternak lokal skala kecil apakah memelihara sapi tersebut untung atau rugi, umumnya mereka menjawab sekenanya yaitu untung. Benarkah memelihara sapi satu ekor bisa untung jika dijadikan sebegai usaha yang serius? Tampaknya hal ini perlu dibuktikan dulu dengan perhitungan sederhana yang mudah dipahami.
Berikut perhitungan sederhana analisa usaha penggemukan sapi skala 1 ekor yang biasa dilakukan oleh peternak sapi lokal dipedesaan. Hitung-hitungan ini bukan untuk melemahkan semangat kita dalam memelihara sapi lokal karena seperti ditulis diawal tadi jika sebagai tabungan atau pekerjaan sampingan maka tidak masalah kita memelihara sapi lokal meski hanya 1 - 2 ekor.
Perhitungan sederhananya sbb (semua angka adalah estimasi saat ini, bisa berubah sewaktu-waktu): Misal kita akan menggemukkan sapi selama 4 bulan (120 hari):
Biaya:
Pembelian Bakalan Sapi Lokal Rp 15.000.000 sejumlah 1 ekor dengan berat hidup 300 kg
Pakan : 1 ekor x Rp 15.000 (biaya pakan perhari) x 120 hari = Rp 1.800.000
Tenaga Kerja 1 orang UMR: Rp 1.000.000 per bulan, total Rp 4.000.000 (selama 4 bulan).
Total biaya/modal = Rp 15.000.000 + 1.800.000 + 4.000.000 = Rp 20.800.000
Kenaikan berat badan sapi 0.8 kg perhari sehingga saat dijual berat sapi menjadi : (0,8 x 120) + 300 kg = 396 kg.
Jika harga jual saat sapi panen Rp 50.000/kg maka pendapatan kotor yang akan diperoleh adalah :
396 kg x Rp 50.000 = Rp 19.800.000
Perhitungan untung - rugi : Hasil Penjualan sapi - Total biaya = Rp 19.800.000 - Rp 20.800.000 = - (minus) Rp 1.000.000.
Meskipun secara umum untuk pemeliharaan 1 ekor sapi jika dipelihara sendiri tidak membutuhkan karyawan atau tenaga kerja upahan tetapi tetap saja tenaga kita merawat, memberi makan, membersihkan kandang dll harus diperhitungkan, jadi gaji karyawan bisa dianggap sebagai gaji untuk kita sendiri (standar UMR daerah masing-masing). Inilah penyebab utama perbedaan perhitungan secara komersial dengan secara usaha tani. Angka-angka rupiah diatas bisa disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Jadi jika kita mau berhitung secara bisnis, memelihara sapi seperti ini sebenarnya RUGI, padahal perhitungan diatas belum kita masukkan biaya kandang (penyusutan kandang), biaya obat-obatan dan vitamin. Jika komponen biaya obat, vitamin dan biaya pembuatan kandang (penyusutan kandang) dimasukkan maka nilai kerugiannya akan bertambah besar.
Tetapi jika pemeliharaan sapi kita lakukan sendiri tanpa tenaga kerja dari luar/tanpa karyawan dan memang dimaksudkan sebagai tabungan maka boleh dikatakan masih sangat layak dilakukan karena bisa menghemat biaya tenaga kerja.
Catatan :
Artikel ini bukan untuk melemahkan semangat memelihara sapi tetapi sekedar untuk membuka mata para calon peternak sapi lokal skala kecil, jika tujuan utamanya untuk mencari penghasilan tanpa ada usaha lain dan hanya memelihara 1 - 2 ekor sapi saja agar dipertimbangkan lagi daripada kecewa dan akhirnya beranggapan bahwa usaha penggemukan sapi tidak menguntungkan. Padahal pada skala tertentu, minimal menggemukkan10 ekor atau bahkan sampai 100 ekor, maka usaha penggemukan sapi komersial masih bisa menguntungkan asal manajemennya bagus. Semoga bermanfaat.