Budidaya Jahe Merah, Cara Tanam Pembibitan Hingga Panen
Cara Tanam Jahe Merah di Polybag, Karung, Pot dan Wadah Lainnya, Pembibitan, Perawatan, Pengendalian Hama dan Penyakit Hingga Panen Jahe Merah
Jahe merah adalah salah satu tanaman jenis rimpang yang bermanfaat sebagai rempah-rempah bumbu dapur dan juga sebagai bahan baku obat herbal. Jahe merah juga dijadikan minuman kesehatan serupa dengan wedang jahe. Seiring popularitas tanaman jahe merah, permintaan jahe merah juga semakin meningkat sehingga ini merupakan peluang pasar bagi para petani jahe maupun mereka yang berminat budidaya jahe merah. Tanaman jahe merah umumnya ditanam pada area lahan yang luas seperti tegalan atau juga kebun.
Berikut ini cara menanam jahe merah dengan media polybag atau karung bekas :
Media Tanam Dan Wadah Penanaman
Langkah pertama yang paling penting untuk budidaya jahe merah adalah menyiapkan media tanam. Anda dapat menggunakan polybag atau jika disekeliling anda terdapat karung bekas, ini juga dapat dimanfaatkan. Tapi untuk polybag sendiri juga murah dan kelihatan rapih. Langkah selanjutnya adalah mengisi polybag dengan tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pupuk yang digunakan untuk budidaya jahe merah yaitu menggunakan pupuk organik atau pupk kandang yang telah di fermentasi.
Jika media tanam yang digunakan untuk budidaya jahe merah adalah karung, maka gunakan karung bekas. Semakin besar ukuran karung yang digunakan, maka semakin besar pula produktivitas jahe merah tersebut. Namun jika menggunakan polybag sebagai media tanamnya, sebaiknya gunakan polybag yang memiliki ukuran minimal 40 x 50 cm.
Untuk media pengisi di dalam karung atau polybag antara lain: tanah, pasir, dan pupuk organik. Perbandingan ketiga media isi yang digunakan adalah 1:1:1 atau 1:1:2.
Kualitas tanah yang digunakan untuk menanam jahe merah harus yang bagus. Tanah yang baik untuk digunakan menanam jahe merah adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah gembur yaitu remah dan komposisi antara liat, pasir, dan debunya seimbang. Sedangkan, tanah yang subur yaitu tanah yang memiliki banyak kandungan unsur hara.
Pasir yang digunakan untuk budidaya jahe merah ini adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain pasir jenis ini memiliki harga yang murah, pasir ini juga masih memiliki kandugan bahhan-bahan mineral endapan.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk media tanam budidaya jahe merah adalah pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk bokashi. Jika pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, maka pupuk kandang yang baik adalah pupuk kandang yang sudah dihancurkan dan difermentasi. Sehingga, akar tanaman lebih cepat menyerap.
Setelah ketiga media tanam, yaitu tanah, pasir, dan pupuk sudah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mencampur ketiga media tersebut sampai merata sambil dibersihkan benda-benda yang menggangu, seperti batu, plastik, atau benda lainnya.
Masukkan media tersebut ke dalam karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Media isi cukup dimasukkan 1/4 bagian saja dari karung atau polybag. Karena dalam proses selanjutnya akan terus ditambah dengan pupuk organik.
Bibit jahe Merah
Setelah media tanam telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan bibit jahe merah. Bibit jahe merah yang bagus dan berkualitas adalah mempunyai ciri-ciri berumur tua, tidak luka, berwarna cerah dan bebas dari penyakit. Jika bibit jahe merah sudah didapat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan merendam bibit pada larutan fungisida selama kurang lebih 15 menit, agar bibit jahe merah bebes dari jamur maupun gangguan penyakit tanaman lainnya. Setelah semuanya dilakukan, cara budidaya jahe merah selanjutnya yaitu menyemai bibit jahe merah dengan cara jauhkan dari sinar matahari, dan yang paling bagus penyemaian dilakukan ditempat yang lembab dengan cara bibit jahe merah diberi alas jerami kemudian di tutup dengan jerami. langkah selanjutnya anda dapat memantau dan mengkontrol hasil semaian, jika dirasa kurang lembab, anda bisa menambahkan air agar kelembaban tetap terjaga. Jika berhasil, tunas jahe merah akan muncul kurang lebih 2 minggu. Nah itu pertanda bahwa jahe merah siap untuk ditanam.
Benih yang digunakan untuk pembibitan jahe merah diambil dari rimpangnya. Rimpang yang baik untuk benih adalah rimpang yang segar, sehat, ukurannya normal atau besar, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang cukup tua dan sehat.
Benih yang sudah disortir tidak sepenuhnya bebas dari jamur. Untuk berjaga-jaga agar benih tidak terkena serangan jamur, rendam benih terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida selama 15 menit. Selain cara itu, bisa juga cukup diremdam atau dibasahi dengan air.
Selanjutnya letakkan pada nampah dan tempatkan di tempat yang lembab agar berkecambah. Agar benih tetap lembab, maka benih harus tetap di kontrol dan basahi lagi jika benih sudah mulai agak kering. Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu.
Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu ke depan. Selama masa tunggu benih jahe merah berkecambah, kita bisa menyiapkan tempat untuk penyemaian berupa petak dengan ukuran 1 x 2 m. Petak tersebut dibatasi dengan batubata dan di dalamnya diisi dengan pasir dan pupuk organik.
Setelah tempat penyemaian selesai dibuat, sebaiknya tempat penyemaiannya tidak diletakkan di daerah yang terdapat sinar matahari dan hujan secara langsung.
Setelah benih berkecambah, langkah selanjutnya adalah menanam benih tersebut ke dalam petak yang sudah disiapkan sebelumnya sedalam 4-5 cm. Benih-benih yang ditanam tersebut akan mulai tumbuh dan menjadi tanaman muda jahe merah sekitar 2-4 minggu.
Setelah benih jahe merah tersebut tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, maka bibit diambil atau dipotong mulai dari rimpangnya untuk ditanam di media karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada umumnya, satu buah rimpang dapat tumbuh sekitar 2-4 bibit jahe merah.
Teknik dan Cara Menanam Jahe Merah
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya yaitu teknik menanam jahe merah, siapkan media tanam yang sudah disiapkan, ambil bibit jahe merah yang sudah mengeluarkan tunasnya, tancapkan pada media tanam dengan posisi tunas berada di atas, kemudian timbun dengan tanah kira-kira 3 cm pada rimpang jahe merah tersebut, anda dapat juga menimbun dengan jerami dengan ketebalan yang sama. Hindari dari matahari langsung dan letakan dalam tempat yang lembab, karena jika terkena matahari tunas akan menguning. Kemudian sirami jahe merah agar tetap lembab dan tetap jauhkan dari sinar matahari langsung sampai tunas berubah menjadi daun.
Penyemaian adalah penanaman tanaman jahe merah muda ke dalam polybag atau karung. Langkah yang satu ini perlu hati-hati karena bisa merusak tanaman muda jahe merah. Untuk menanam bibit jahe merah, buatlah lubang sebesar ukururan pangkal bibit. Masukkan bibit jahe merah kedalam lubang tersebut dan tutup dengan media isi hingga padat.
Setelah semua bibit sudah ditanam, langkah selanjutnya adalah menyiram bibit menggunakan air bersih agar tanaman mendapatkan air yang cukup. Ingat, jangan letakkan tanaman jahe merah tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsug. Namun, letakkan tanaman jahe merah di tempat yang terdapat naungannya sekitar 2,5 bulan.
Cara dan Teknik Pemeliharaan Jahe Merah
Salah satu langkah terpenting dalam pemeliharaan jahe merah adalah penyiraman yang teratur. Lakukan penyiraman pada sore hari agar kelembaban tetap stabil dan bibit jahe merah yang masih baru tidak menguning. penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari sampai tanaman jahe merah berumur 3 bulan. Selain penyiraman, lakukan juga penyiangan di sekitar tanaman jahe merah anda, ini dilakukan agar unsur hara pada tanah tidak berkurang karena ada gulma di sekeliling tanaman jahe merah. Jika usia tanaman jahe merah menginjak 2 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik, hal ini bertujuan untuk menjaga unsur hara tanah agar kualitas rimpang jahe merah tetap terjaga. Lakukan setidaknya 3 kali berturut-turut sebelum masa panen tiba.
Tanaman jahe merah membutuhkan air agar tetap bisa tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan penyiraman setiap hari. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari.
Sebagian petani menggabungkan budidaya jahe merah dengan budidaya ikan dalam kolam. Hal ini untuk mempermudah dalam penyiraman dan ketersediaan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan dapat memberikan unsur hara bagi tanaman.
Tahap penyiraman ini dilakukan hingga tanaman jahe memasuki fase senecense (mengering), yaitu saat tanaman jahe merah sudah tua dan mendekati masa panen.
Tahapan penyiangan dan penggemburan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jahe merah. Karena biasanya media tanam jahe merah akan ditumbuhi oleh rumput. Agar rumput-rumput tersebut tidak menggangu masa tumbuh tanaman jahe merah, terlebih 4 bulan pertama, maka perlu dilakukan penyiangan.
Sebagian petani memanfaatkan mulsa jerami pada media tanam untuk meminimalisir tumbuhnya rumput. Selain penyiangan, penggemburan media isi jahe merah juga perlu dilakukan. Hal ini guna menyediakan media tumbuh tanaman jahe merah dengan baik. Dengan penggemburan ini, akar-akar tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik. Penggemburan bisa dilakukan menggunakan cetok atau alat lainnya.
Selain penyiraman, penyiangan, dan penggemburan, pemupukan juga perlu dilakukan secara rutin setiap 2 bulan sekali dengan cara menambahkan pupuk organik di dalam media tanam. Setiap penambahan pupuk, jumlah yang diberikan kira-kira 1/5 ukuran media tanam. Pemupukan ini bisa diberikan sekitar 3 kali selama umur tanaman jahe merah.
Teknik dan Cara Panen Jahe Merah
Jahe merah dapat di panen ketika sudah menginjak usia 1 tahun. Hal ini bertujuan agar rimpang jahe merah sudah benar-benar tua dan besar. Cara memanen jahe merah dengan media polybag sangat gampang, anda hanya tinggal menyobek polybag dan ambil rimpang jahe merah kemudian bilas dengan air dan tiriskan agar kering. Jahe siap untuk dijual atau juga dapat dikonsumsi sendiri.
Masa tanam jahe merah pada umumnya 10 bulan. Setelah 10 bulan, tanaman jahe merah sudah bisa dipanen. Untuk mengetahui apakah tanaman jahe merah sudah siap dipanen atau belum, lihat saja apakah tanaman sudah mulai mengering atau belum. Jika daun dan batangnya sudah mulai menguning dan mengering, itu berarti jahe merah sudah siap dipanen.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe Merah
Hama yang sering kali menyerang tanaman jahe merah adalah belanang dan ulat. Untuk pengendaliannya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Cara mekanis
Cara mekanis adalah cara yang dilakukan dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama jika ditemukan. Cara mudah menerapkan cara ini adalah pada saat melakukan penyiraman tanaman jahe merah. Jadi, pada saat menyiram tanaman, sebaiknya juga dilihat apakah tanaman terdapat hama atau penyakit.
Cara kimiawi
Cara yang satu ini sering kali dilakukan untuk pengendalian hama. Karena cara ini cukup mudah dilakukan jika tanaman jahe merah sangat banyak. Caranya adalah dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman. Insektisida yang digunakan sebaiknya insektisida organik dengan bahan aktif tembakau atau lainnya.
Jika terjadi serangan hama, harus menggunakan insektisida, fungisida dan hebisida alami dan bersifat ramah lingkungan. Selain itu, tidak boleh memunculkan dampak berupa residu toksik pada tumbuhan dan lahan atau media tanam.
Jenis pestisida alami antara lain adalah tembakau. Daun tanaman ini punya kandungan nikotin yang sangat tinggi, sehingga dapat kita manfaatkan untuk mengatasi serangan hama berbentuk serangga kecil bernama aphids.
Kemudian ada lagi piretrum, sejenis tanaman dengan bunga yang bisa di manfaatkan sebagai pembasmi nyamuk, lalat dan kutu.
Berikutnya adalah tuba yang mengandung retenone yang seringkali di pakai para petani sebagai insektisida kontak. Buah bengkoang yang memiliki kandungan rotenoid atau pakhirizida, dapat pula Amda manfaatkan sebagai larvasida dan insektisida.
Kemudian yang terakhir, adalah tanaman jeringau. Rimpang tanaman jeringau memiliki kandungan asaron, yang sangat handal untuk membasmi hama jahe merah berupa cendawan dan serangga.
Teknik penggunaan masing-masing insektisida alami tersebut semuanya hampir serupa, yaitu di buatkan cairan kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.
Sedangkan penyakit yang bisa menyerang tanaman jahe adalah penyakit layu bakteri dan busuk rimpang yang disebabkan oleh jamur. Hal ini bisa diminimalisir pada saat pemilihan benih dan pengecambahan. Jika benih yang dipilih termasuk benih yang baik dan dalam proses pengecambahan, benih direndam terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida , maka terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur kemungkinan kecil terjadi.
Diolah dari berbagai sumber
Jahe merah adalah salah satu tanaman jenis rimpang yang bermanfaat sebagai rempah-rempah bumbu dapur dan juga sebagai bahan baku obat herbal. Jahe merah juga dijadikan minuman kesehatan serupa dengan wedang jahe. Seiring popularitas tanaman jahe merah, permintaan jahe merah juga semakin meningkat sehingga ini merupakan peluang pasar bagi para petani jahe maupun mereka yang berminat budidaya jahe merah. Tanaman jahe merah umumnya ditanam pada area lahan yang luas seperti tegalan atau juga kebun.
Beberapa kelebihan budidaya jahe merah dengan menggunakan polybag adalah penggunaan tempat dan air jauh lebih irit daripada menanam secara konvensional di area kebun atau tegalan, media tanam dapat disesuaikan dengan tempat yang ada, anda bisa menggunakan karung bekas, pot plastik dan tempat lain yang dapat digunakan untuk menanam. Selain itu, sangat mudah dan praktis untuk merawatnya dan hasil panen akan lebih banyak dibandingkan dengan menanam jahe merah dikebun atau tegalan.Bagi yang memiliki lahan terbatas maka tips cara menanam jahe merah berikut ini bisa dilakukan yaitu dengan menanam jahe merah di polybag atau pot atau bisa juga menggunakan karung dan wadah lainnya. Kelebihan budidaya jahe merah dengan media polybag atau karung adalah sangat praktis dan efisien terlebih juga akan menghemat tempat karena tidak memerlukan lahan yang luas. Teknik yang dipakai untuk budidaya jahe merah adalah menggunakan teknik vertikultur yang langkah pertama harus menyediakan rak-rak bertingkat untuk menaruh media tanam, teknik ini memudahkan kita dan menghemat ruang, selain rak anda bisa menyiapkan polybag.
Jahe Merah di Polybag |
Media Tanam Dan Wadah Penanaman
Langkah pertama yang paling penting untuk budidaya jahe merah adalah menyiapkan media tanam. Anda dapat menggunakan polybag atau jika disekeliling anda terdapat karung bekas, ini juga dapat dimanfaatkan. Tapi untuk polybag sendiri juga murah dan kelihatan rapih. Langkah selanjutnya adalah mengisi polybag dengan tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pupuk yang digunakan untuk budidaya jahe merah yaitu menggunakan pupuk organik atau pupk kandang yang telah di fermentasi.
Jika media tanam yang digunakan untuk budidaya jahe merah adalah karung, maka gunakan karung bekas. Semakin besar ukuran karung yang digunakan, maka semakin besar pula produktivitas jahe merah tersebut. Namun jika menggunakan polybag sebagai media tanamnya, sebaiknya gunakan polybag yang memiliki ukuran minimal 40 x 50 cm.
Contoh Perbandingan Media Tanam Jahe Merah Yang Bisa Digunakan |
Kualitas tanah yang digunakan untuk menanam jahe merah harus yang bagus. Tanah yang baik untuk digunakan menanam jahe merah adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah gembur yaitu remah dan komposisi antara liat, pasir, dan debunya seimbang. Sedangkan, tanah yang subur yaitu tanah yang memiliki banyak kandungan unsur hara.
Pasir yang digunakan untuk budidaya jahe merah ini adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain pasir jenis ini memiliki harga yang murah, pasir ini juga masih memiliki kandugan bahhan-bahan mineral endapan.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk media tanam budidaya jahe merah adalah pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk bokashi. Jika pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, maka pupuk kandang yang baik adalah pupuk kandang yang sudah dihancurkan dan difermentasi. Sehingga, akar tanaman lebih cepat menyerap.
Setelah ketiga media tanam, yaitu tanah, pasir, dan pupuk sudah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mencampur ketiga media tersebut sampai merata sambil dibersihkan benda-benda yang menggangu, seperti batu, plastik, atau benda lainnya.
Masukkan media tersebut ke dalam karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Media isi cukup dimasukkan 1/4 bagian saja dari karung atau polybag. Karena dalam proses selanjutnya akan terus ditambah dengan pupuk organik.
Bibit jahe Merah
Setelah media tanam telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan bibit jahe merah. Bibit jahe merah yang bagus dan berkualitas adalah mempunyai ciri-ciri berumur tua, tidak luka, berwarna cerah dan bebas dari penyakit. Jika bibit jahe merah sudah didapat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan merendam bibit pada larutan fungisida selama kurang lebih 15 menit, agar bibit jahe merah bebes dari jamur maupun gangguan penyakit tanaman lainnya. Setelah semuanya dilakukan, cara budidaya jahe merah selanjutnya yaitu menyemai bibit jahe merah dengan cara jauhkan dari sinar matahari, dan yang paling bagus penyemaian dilakukan ditempat yang lembab dengan cara bibit jahe merah diberi alas jerami kemudian di tutup dengan jerami. langkah selanjutnya anda dapat memantau dan mengkontrol hasil semaian, jika dirasa kurang lembab, anda bisa menambahkan air agar kelembaban tetap terjaga. Jika berhasil, tunas jahe merah akan muncul kurang lebih 2 minggu. Nah itu pertanda bahwa jahe merah siap untuk ditanam.
Bibit Jahe Merah |
Jahe Merah Bibit |
Selanjutnya letakkan pada nampah dan tempatkan di tempat yang lembab agar berkecambah. Agar benih tetap lembab, maka benih harus tetap di kontrol dan basahi lagi jika benih sudah mulai agak kering. Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu.
Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu ke depan. Selama masa tunggu benih jahe merah berkecambah, kita bisa menyiapkan tempat untuk penyemaian berupa petak dengan ukuran 1 x 2 m. Petak tersebut dibatasi dengan batubata dan di dalamnya diisi dengan pasir dan pupuk organik.
Setelah tempat penyemaian selesai dibuat, sebaiknya tempat penyemaiannya tidak diletakkan di daerah yang terdapat sinar matahari dan hujan secara langsung.
Setelah benih berkecambah, langkah selanjutnya adalah menanam benih tersebut ke dalam petak yang sudah disiapkan sebelumnya sedalam 4-5 cm. Benih-benih yang ditanam tersebut akan mulai tumbuh dan menjadi tanaman muda jahe merah sekitar 2-4 minggu.
Setelah benih jahe merah tersebut tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, maka bibit diambil atau dipotong mulai dari rimpangnya untuk ditanam di media karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada umumnya, satu buah rimpang dapat tumbuh sekitar 2-4 bibit jahe merah.
Teknik dan Cara Menanam Jahe Merah
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya yaitu teknik menanam jahe merah, siapkan media tanam yang sudah disiapkan, ambil bibit jahe merah yang sudah mengeluarkan tunasnya, tancapkan pada media tanam dengan posisi tunas berada di atas, kemudian timbun dengan tanah kira-kira 3 cm pada rimpang jahe merah tersebut, anda dapat juga menimbun dengan jerami dengan ketebalan yang sama. Hindari dari matahari langsung dan letakan dalam tempat yang lembab, karena jika terkena matahari tunas akan menguning. Kemudian sirami jahe merah agar tetap lembab dan tetap jauhkan dari sinar matahari langsung sampai tunas berubah menjadi daun.
Bibit Jahe Merah Yang Sudah ditanam dalam Polybag |
Setelah semua bibit sudah ditanam, langkah selanjutnya adalah menyiram bibit menggunakan air bersih agar tanaman mendapatkan air yang cukup. Ingat, jangan letakkan tanaman jahe merah tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsug. Namun, letakkan tanaman jahe merah di tempat yang terdapat naungannya sekitar 2,5 bulan.
Cara dan Teknik Pemeliharaan Jahe Merah
Daerah terbaik untuk tanam jahe merah adalah yang memiliki curah hujan sekitar 2.500 hingga 4.000 mm per tahun. Sedangkan suhu udara terbaik adalah 20 sampai 35 derajat celcius atau tidak panas namun juga tidak terlalu dingin. Adapun kondisi tanah tidak saja harus subur tapi juga gembur sekaligus memiliki kandungan humus yang banyak. Jahe adalah tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan sempurna jika kita tanam pada daerah gersang, berbatu dan daerah berkandungan air terlalu banyak. Daerah pegunungan juga tidak bagus untuk menjadi lahan budidaya karena suhu udaranya terlalu dingin. Jahe merah merupakan tanaman dengan kebutuhan terhadap penyinaran matahari dalam jumlah banyak di banding jenis tanaman lain. Apalagi ketika saat masa tanam telah memasuki usia 1,5 hingga 7 bulan, pasokan sinar matahari menjadi kebutuhan utama.
Tanaman Jahe Merah |
Tanaman jahe merah membutuhkan air agar tetap bisa tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan penyiraman setiap hari. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari.
Sebagian petani menggabungkan budidaya jahe merah dengan budidaya ikan dalam kolam. Hal ini untuk mempermudah dalam penyiraman dan ketersediaan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan dapat memberikan unsur hara bagi tanaman.
Tahap penyiraman ini dilakukan hingga tanaman jahe memasuki fase senecense (mengering), yaitu saat tanaman jahe merah sudah tua dan mendekati masa panen.
Tahapan penyiangan dan penggemburan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jahe merah. Karena biasanya media tanam jahe merah akan ditumbuhi oleh rumput. Agar rumput-rumput tersebut tidak menggangu masa tumbuh tanaman jahe merah, terlebih 4 bulan pertama, maka perlu dilakukan penyiangan.
Sebagian petani memanfaatkan mulsa jerami pada media tanam untuk meminimalisir tumbuhnya rumput. Selain penyiangan, penggemburan media isi jahe merah juga perlu dilakukan. Hal ini guna menyediakan media tumbuh tanaman jahe merah dengan baik. Dengan penggemburan ini, akar-akar tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik. Penggemburan bisa dilakukan menggunakan cetok atau alat lainnya.
Selain penyiraman, penyiangan, dan penggemburan, pemupukan juga perlu dilakukan secara rutin setiap 2 bulan sekali dengan cara menambahkan pupuk organik di dalam media tanam. Setiap penambahan pupuk, jumlah yang diberikan kira-kira 1/5 ukuran media tanam. Pemupukan ini bisa diberikan sekitar 3 kali selama umur tanaman jahe merah.
Teknik dan Cara Panen Jahe Merah
Jahe merah dapat di panen ketika sudah menginjak usia 1 tahun. Hal ini bertujuan agar rimpang jahe merah sudah benar-benar tua dan besar. Cara memanen jahe merah dengan media polybag sangat gampang, anda hanya tinggal menyobek polybag dan ambil rimpang jahe merah kemudian bilas dengan air dan tiriskan agar kering. Jahe siap untuk dijual atau juga dapat dikonsumsi sendiri.
Masa tanam jahe merah pada umumnya 10 bulan. Setelah 10 bulan, tanaman jahe merah sudah bisa dipanen. Untuk mengetahui apakah tanaman jahe merah sudah siap dipanen atau belum, lihat saja apakah tanaman sudah mulai mengering atau belum. Jika daun dan batangnya sudah mulai menguning dan mengering, itu berarti jahe merah sudah siap dipanen.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe Merah
Hama yang sering kali menyerang tanaman jahe merah adalah belanang dan ulat. Untuk pengendaliannya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Cara mekanis
Cara mekanis adalah cara yang dilakukan dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama jika ditemukan. Cara mudah menerapkan cara ini adalah pada saat melakukan penyiraman tanaman jahe merah. Jadi, pada saat menyiram tanaman, sebaiknya juga dilihat apakah tanaman terdapat hama atau penyakit.
Cara kimiawi
Cara yang satu ini sering kali dilakukan untuk pengendalian hama. Karena cara ini cukup mudah dilakukan jika tanaman jahe merah sangat banyak. Caranya adalah dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman. Insektisida yang digunakan sebaiknya insektisida organik dengan bahan aktif tembakau atau lainnya.
Jika terjadi serangan hama, harus menggunakan insektisida, fungisida dan hebisida alami dan bersifat ramah lingkungan. Selain itu, tidak boleh memunculkan dampak berupa residu toksik pada tumbuhan dan lahan atau media tanam.
Jenis pestisida alami antara lain adalah tembakau. Daun tanaman ini punya kandungan nikotin yang sangat tinggi, sehingga dapat kita manfaatkan untuk mengatasi serangan hama berbentuk serangga kecil bernama aphids.
Kemudian ada lagi piretrum, sejenis tanaman dengan bunga yang bisa di manfaatkan sebagai pembasmi nyamuk, lalat dan kutu.
Berikutnya adalah tuba yang mengandung retenone yang seringkali di pakai para petani sebagai insektisida kontak. Buah bengkoang yang memiliki kandungan rotenoid atau pakhirizida, dapat pula Amda manfaatkan sebagai larvasida dan insektisida.
Kemudian yang terakhir, adalah tanaman jeringau. Rimpang tanaman jeringau memiliki kandungan asaron, yang sangat handal untuk membasmi hama jahe merah berupa cendawan dan serangga.
Teknik penggunaan masing-masing insektisida alami tersebut semuanya hampir serupa, yaitu di buatkan cairan kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.
Sedangkan penyakit yang bisa menyerang tanaman jahe adalah penyakit layu bakteri dan busuk rimpang yang disebabkan oleh jamur. Hal ini bisa diminimalisir pada saat pemilihan benih dan pengecambahan. Jika benih yang dipilih termasuk benih yang baik dan dalam proses pengecambahan, benih direndam terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida , maka terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur kemungkinan kecil terjadi.
Diolah dari berbagai sumber