Keutamaan Meninggal di Madinah, Apa Maksudnya?

Baqi merupakan pemakaman pusat di Madinah, di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga zaman ini. Mengenai keutamaannya,  kami tidak mengetahui adanya dalil khusus yang menunjukkan keutamaan makam Baqi’.

Hanya saja ada dalil mengenai keutamaan meninggal di kota Madinah. Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ، فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ مَاتَ بِهَا

“Siapa yang bisa memilih mati di Madinah, silahkan dia lakukan. Karena saya akan memberi syafaat bagi mereka yang mati di Madinah.” (HR. Ahmad 5437, Turmudzi 4296 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Kita memahami, siapapun manusia tidak pernah tahu di mana dia meninggal? Tempat meninggal itu pilihan Allah bukan pilihan manusia. Allah berfirman,

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوت

“Tidak ada satu jiwa yang mengetahui di bagian bumi mana dia akan meninggal.” (QS. Luqman: 34).

Lalu apa makna hadis di atas?

Al-Mubarakfuri menjelaskan,

(أن يموت بالمدينة) أي يقيم بها حتى يدركه الموت ثمت (فليمت بها) أي فليقم بها حتى يموت فهو حث على لزوم الإقامة بها

“Siapa yang bisa memilih mati di Madinah” maksudnya adalah tinggal di sana, sampai meninggal dunia di Madinah. Sehingga hadis ini berisi motivasi untuk menetap di Madinah.

Kemudian al-Mubarokfuri menukil keterangan at-Tibi,

أمر له بالموت بها وليس ذلك من استطاعته بل هو إلى الله تعالى لكنه أمر بلزومها والإقامة بها بحيث لا يفارقها فيكون ذلك سببا لأن يموت فيها

Perintah meninggal di Madinah, padahal pilihan tempat meninggal di luar pilihan manudia, tapi kembali kepada Allah, sehingga perintah ini adalah perintah untuk tinggal di Madinah, tidak keluar darinya. Dan ini akan menjadi sebab bisa meninggal di Madinah. (Tuhfatul Ahwadzi, 10/286)

Namun bukan berarti semua manusia yang mati di Madinah akan mendapatkan keistimewaan. Di kota Madinah pula, gembong munafik, Abdullah bin Ubay bin Salul meninggal dan di makamkan di Madinah.

Karena bagian bumi yang mulia tidak akan membuat seseorang menjadi suci. Namun orang baik yang meninggal di tempat yang baik akan menjadi semakin baik. Salman  al-Farisi mengatakan,

إِنَّ الْأَرْضَ لاَ تُقَدِّسُ أَحَداً، وَإِنَّمَا يُقَدِّسُ الْإِنْسَانَ عَمَلُهُ

Sesungguhnya bumi tidak akan menjadikan seseorang menjadi suci. Namun yang menyebabkan sucinya seseorang adalah amalnya. (HR. Imam Malik dalam al-Muwatha’, no. 2842)

Allahu a’lam.

Sumber konsultasisyariah.com

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Pemotongan Kuku dan Tanduk Pada Ternak Perlu Dilakukan? Begini Caranya !!

Tutorial Flash Sony Xperia X Performance Docomo SO-04H dengan Firmware Global F8131

Hadits 39: Hukum Kesalahan Akibat Lupa, Dipaksa dan Tidak Disengaja

Apa Perbedaan Arti Feed Intake dan Dry Matter Intake Pada Usaha Penggemukan Sapi

Keunggulan Tebon Jagung Sebagai Pakan Sapi dan Ternak Ruminansia Lainnya

Apa Arti ADG (Average Daily Gain) Dalam Usaha Penggemukan Sapi

Tutorial Menghapus Aplikasi Bawaan atau Bloatware (Debloat) Sony Xperia Global, Docomo, Au dan Softbank Tanpa Root

Ciri-ciri Sapi Bakalan, Indukan dan Pedet Yang Bagus

Mengenal Buah Kapulasan (Tenggaring) Yang Mirip Rambutan

Macam-macam Jenis Burung Lovebird, Dari Yang Termurah Hingga Termahal