Inilah Salah Satu Cara Agar Dimudahkan Jalan Menuju Surga
MENUNTUT ILMU AGAMA, JALAN SUKSES MENUJU TAUBAT (SEPENGGAL NASIHAT SEBELUM TERLAMBAT)
Saudaraku, bertaubatlah sebelum terlambat, karena ajal tidak pernah menunggumu bertaubat.
Saudaraku, berbekallah tuk menghadapi suatu hari, saat penyesalan tiada lagi berarti.
Saudaraku ingatlah, sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan tidak mungkin seseorang mencapai derajat taqwa sebelum ia beramal dengan ikhlas karena Allah ta'ala dan meladani Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam.
Maka jauhilah segala bentuk syirik dan semua perusak amalan seperti riya' dan sum'ah; yaitu memperlihatkan dan memperdengarkan amalan agar dipuji orang.
Jauhilah hal-hal baru dalam agama yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, agar selamat dari kesesatan.
Hindarkanlah dirimu dari kemaksiatan, besar maupun kecil, agar selamat dari azab yang pedih.
Dan ketahuilah, tidak mungkin seseorang dapat menggapai semua itu tanpa menuntut ilmu agama yang berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai Pemahaman Salaf.
Semakin dalam ilmu agama yang dipelajari seseorang, maka ia semakin mudah masuk surga dan semakin dekat kepada kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memahamkannya dengan agama.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu’anhu]
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqoloni Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
وَمَفْهُومُ الْحَدِيثِ أَنَّ مَنْ لَمْ يَتَفَقَّهْ فِي الدِّينِ أَيْ يَتَعَلَّمْ قَوَاعِدَ الْإِسْلَامِ وَمَا يَتَّصِلُ بِهَا مِنَ الْفُرُوعِ فَقَدْ حُرِمَ الْخَيْرَ
“Mafhum hadits ini adalah, siapa yang tidak melakukan tafaqquh fid diin (berusaha memahami agama), yaitu tidak mempelajari kaidah-kaidah dasar Islam dan cabang-cabangnya maka sungguh ia telah diharamkan untuk meraih kebaikan.” [Fathul Baari, 1/165].
Sumber: https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/776649309151220:0