Budidaya Merica (Lada), Cara Tanam, Pembibitan Sampai Panen
Panduan Singkat Cara Bertanam Merica (Lada) Mulai dari Pembibitan, Pengendalian Penyakit Lada Hingga Cara Panen Lada
Syarat Iklim Yang Cocok Untuk Lada: Curah hujan (2.000 - 3.000 mm/th). Cukup sinar matahari (10 jam sehari). Suhu udara (200C - 34 OC). Kelembaban udara (50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH). Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
Syarat Media Tanam Yang Bagus Untuk Tanaman Lada : Subur dan kaya bahan organik. Tidak tergenang air atau terlalu kering. pH tanah 5,5 - 7,0. Warna tanah merah, Samapai warna merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol, dan Utisol. Kandungan humus tanah sedalam 1 - 2,5 m. Kemiringan lahan maksimal (300). Ketinggian tempat (300 - 1.100 m dpl).
Jumlah Per 100 g
Pedoman Teknis dan Cara Budidaya Lada (Merica)
Persiapan Pembibitan
1. Terjamin kemurnian jenis bibitnya.
2. Berasal dari pohon induk yang sehat.
3. Bebas dari hama dan penyakit.
4.Berasal dari kebun induk produksi yang telah berumur (10 bulan - 10 tahun). Dan kebutuhan bibit (2.000) bibit tanaman perhektar.
Bahan tanaman dapat berasal dari biji maupun stek.
Bahan bibit asal stek. Cara ini banyak digunakan karena mudah dan murah.
Bahan Bibit Asal Biji. Hanya dipakai ketika tidak ada lagi bahan dari bibit stek karena biayanya sangat mahal. Bahan bibit diambilkan dari biji yang benar-benar sudah tua, dan dari buah yang terisolir yakni buah-buah yang di¬bungkus pada saat masih berupa bunga.
Syarat-syarat bahan stek yang baik :
Pengolahan Media Tanam
1. Cangkul 1. Pembalikan tanah sedalam (20 - 30 cm).
2. Taburkan kapur pertanian dan diamkan (3 - 4 Minggu).
Dosis Kapur Pertanian
1. Pasir dan lempung berpasir : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah ke 6,5 = 0,9 ton /ha.
2. Lempung : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton /ha ; pH tanah ke 6,5 = 0,9 ton /ha.
3. Lempung Berdebu : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha ; pH tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
4. Lempung Liat : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha ; pH tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
Cangkul 2. Haluskan dan ratakan tanah
Teknik dan Cara Penanaman Lada
1. Sistem penanaman adalah monokultur (Jarak tanam 2 m x 2 m) Bisa juga di tanam dengan tanaman lain (Tumpang sari).
2. Lubang tanam di buat limas ukuran atas (40 cm x 35 cm), Bawah (40 cm x 15 cm) Dan kedalaman 50 cm.
3.Biarkan lubang tanam 10 - 15 hari barulah bibit di tanam.
4. Waktu penanaman sebaiknya pada musim penghujan atau peralihan dari dari musim kemarau ke musim hujan, Pukul 6. 30 pagi atau 16. 30 - 18. 00 Sore.
5. Cara Penanaman : Menghadapkan bagian yang di tumbuhi akar lekat kebawah,Sedangkan bagian belakang (Yang tidak di tumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
6. Taburkan pupuk kandang 0,75 - 100 gram/tanaman.
7. Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas.
Pemeliharaan Tanaman
1. Pengikatan Sulur Panjat : Panjatkan pada tiang panjat dengan menggunakan tali,ikatkan dengan memilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.
2. Penyiangan Dan Pembubunan : Penyiangan setiap 2 -3 bulan sekali, Dan pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
3. Perempelan : Perempelan atau pemangkasan dilakukan pada batang, dahan, ranting yang tidak produktif, Atau terserang hama dan penyakit. Pucuk batang : Karena tidak memiliki dahan yang produktif. Dan batang yang telah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
Cara pemangkasan :
Pemangkasan dlaksanakan pada ruas-ruas yang tidak terdapat tangkai-tangkai samping. Apabila tanaman sudah mempunyai 8 atau 9 ruas maka wajib dipotong pada ketinggian 25 hingga 30 cm dari tanah. Tunas yang tumbuh dari batang stek utama harus dipangkas pula dan pangkasannya bisa dijadikan sebagai bahan stek. Sulur-sulur yang kemudian tumbuh diikatkan ketiang pemanjat dan bila sudah lebih dari 10 ruas dipangkas lagi hingga tinggal 3 hingga 4 ruas dari pangkasan pertama. Pemangkasan dilakukan terus hingga sulur mencapai hingga ujung tiang pemanjat.
4. Pemupukan Susulan : Lakukan pemupukan sesuai dengan aturan pupuk yang akan digunakan, Dan biasakan dengan menggunakan pupuk organik.
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi pada tanaman, lada perlu diberikan pupuk organis seperti pupuk kandang, kompos dan pupuk pupuk buatan (anorganis).
Pupuk organik diberikan sebagai pupuk pendahuluan sebanyak 5 hingga 10 kg perlubang tanaman. Untuk pupuk anorganis dapat diberikan pupuk seperti Urea, KCL dan TSP
Dosis pupuk.
Dosis pupuk tergantung pada kesuburan tanah, umur tanaman, dan lain-lain.
Untuk pedoman umum pada saat pemupukan lada dengan Urea, KCL dan TSP dapat dilihat penjelasan berikut
a. Untuk tanaman muda:
I. Umur 8 hingga 12 bulan:
• Urea sebanyak 50 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 25 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 20 gr/pohon/tahun.
II. Umur 1 hingga 2 tahun:
• Urea sebanyak 100 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 50 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 40 gr/pohon/tahun.
III. Umur 2 hingga 3 tahun:
• Urea sebanyak 200 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 100 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 80 gr/pohon/tahun.
b. Untuk tanaman yang sudah berproduksi.
Dosis pupuk dapat diberikan sebagai berikut:
• Urea : 400 hingga 500 kg/Ha/Tahun.
• TSP : 400 hingga 500 kg/Ha/Tahun.
• KCL : 300 hingga 375 kg/Ha/Tahun.
Waktu pemupukan.
Pemupukan dilakukan sebaiknya 2 kali dalam setahun, yakni pada setiap musim awal penghujan dan musim akhir penghujan diberikan masing-masingnya setengah bagian dari dosis diatas.
Cara pemupukan tanaman lada.
Buatlah lubang pupuk atau saluran (parit) kecil disekeliling pangkal batang sejarak ujung dari tajuk pohon. Campurkanlah pupuk Urea, KCL dan TSP sesuai dengan dosis kemudian dimasukkan ke dalam lubang pupuk tersebut. Setelah pupuk dimasukkan segera lubang ditutup kembali oleh tanah.
Catatan:
Pupuk dapat diberikan secara sendiri-sendiri atau secara campuran. Pencampuran Urea, KCL dan TSP hanya dapat dilakukan apabila setelah pencampuran tersebut segera dilakukan pemupukan, dan pupuk yang telah di campur tadi harus habis dalam satu kali pemupukan.
5. Pengairan Dan Penyiraman : Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali pada sore hari.Pada musim hujan tidak boleh air tergenang.
6. Pemberian Mulsa : Usia 3 - 5 bulan, Di beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan atau Alang-alang.
7. Penggunaan Tajar (Ajir) : Sebaiknya gunakan tajar atau ajir mati dari bahan kayu, pangkal tajar atau ajir diruncingkan, Dan bagian ujung di buat cabang untuk mendapatkan batang lada (merica) yang batangnya telah melebihi tinggi tajar/ajir. Panjang tajar (2,5 - 3 m).
Pengendalian Hama Dan Penyakit Lada
1. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis) : Ciri, Berwarna hitam, ukuran 3 - 5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan Cabang-cabang muda. Akibat lain Nimfanya (Serangga muda) Berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian : Dengan memotong cabang batang atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik.
2. Hama Bunga : Ciri :Serangga dewasa berwarna hitam, Sayap seperti jala, Terdapat tonjolan pada punggungnya, Ukuran panjang (4,5 mm, dan lebar 3 mm). Gejala : Serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, Siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian : Pemotongan pada tandan bunga, atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik.
3. Hama Buah : Ciri : Serangga berwarna hijau keccoklatan, Nimfanya tidak bersayap, Berwarna bening dan empat kali mengganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah hingga isi buah kosong. Telurnya bisa di letakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah. Siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian : Musnahkan telur di permukaan daun, cabang, Dan yang ada pada tandan buah atau melakukan penyemprotan dengan bahan organik.
Penyakit
1. Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) : Penyebab : Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala : Awal serangan sulit diketahui, Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan Garis-garis coklat kehitaman di bawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu, atau berwarna kuning. Pencegahan : Penanaman jenis lada (Merica) Tahan penyakit BPB.
2. Penyakit Kuning : Penyebab : Tidak terpenuhi berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP. N incognita dan Roty lenchus Similis. Gejala : Menyerang akar tanaman lada (merica) ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning dan tergantung berat ringanya inveksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian : Pemberian pupuk kandang, Pengapuran, Pemupukan tepat dan seimbang.
Dengan Catatan : Apabila pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Waktu dan Cara Panen Lada
Ciri-ciri Dan Umur Panen : Panen yang pertama pada umur 3 tahun atau kurang. Ciri-ciri : Tangkainya berubah agak menguning dan telah ada buah yang masak yang berwarna kuning atau merah.
Cara Pemanenan : Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, Dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada di ketiak dahan.
Periode Panen : Periode panen sesuai iklim setempat, Jenis lada (merica) yang di tanam dan intensitas pemeliharaan.
Syarat Iklim Yang Cocok Untuk Lada: Curah hujan (2.000 - 3.000 mm/th). Cukup sinar matahari (10 jam sehari). Suhu udara (200C - 34 OC). Kelembaban udara (50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH). Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.
Syarat Media Tanam Yang Bagus Untuk Tanaman Lada : Subur dan kaya bahan organik. Tidak tergenang air atau terlalu kering. pH tanah 5,5 - 7,0. Warna tanah merah, Samapai warna merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol, dan Utisol. Kandungan humus tanah sedalam 1 - 2,5 m. Kemiringan lahan maksimal (300). Ketinggian tempat (300 - 1.100 m dpl).
Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. (Wikipedia) Nama ilmiah: Piper nigrumKandungan Nutrisi Merica/Lada
Jumlah Per 100 g
- Kalori (kcal) 251
Jumlah Lemak 3,3 g
Lemak jenuh 1,4 g
Lemak tak jenuh ganda 1 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,7 g
Lemak trans 0 g
Kolesterol 0 mg
Natrium 20 mg
Kalium 1.329 mg
Jumlah Karbohidrat 64 g
Serat pangan 25 g
Gula 0,6 g
Protein 10 g
Vitamin A 547 IU - Vitamin C 0 mg
- Kalsium 443 mg
- Zat besi 9,7 mg
- Vitamin D 0 IU
- Vitamin B6 0,3 mg
- Vitamin B12 0 µg
- Magnesium 171 mg
Pedoman Teknis dan Cara Budidaya Lada (Merica)
Persiapan Pembibitan
1. Terjamin kemurnian jenis bibitnya.
2. Berasal dari pohon induk yang sehat.
3. Bebas dari hama dan penyakit.
4.Berasal dari kebun induk produksi yang telah berumur (10 bulan - 10 tahun). Dan kebutuhan bibit (2.000) bibit tanaman perhektar.
Bahan tanaman dapat berasal dari biji maupun stek.
Bahan bibit asal stek. Cara ini banyak digunakan karena mudah dan murah.
Bahan Bibit Asal Biji. Hanya dipakai ketika tidak ada lagi bahan dari bibit stek karena biayanya sangat mahal. Bahan bibit diambilkan dari biji yang benar-benar sudah tua, dan dari buah yang terisolir yakni buah-buah yang di¬bungkus pada saat masih berupa bunga.
Syarat-syarat bahan stek yang baik :
- Berasal dari sulur panjat yang tumbuhnya keatas dan menempel pada pohon sandaran.
- Panjang stek setidaknya sekurang-kurangnya 7 ruas (dapat diambil terus menerus dari satu tanaman).
- Stek bisa diambil dari batang yang sudah agak mengayu dan dari tanaman yang sudah berumur kurang lebih 2 tahun.
- Pohon induk harus kuat, pertumbuhan yang bagus, dan daun berwarna hijau tua.
Pengolahan Media Tanam
1. Cangkul 1. Pembalikan tanah sedalam (20 - 30 cm).
2. Taburkan kapur pertanian dan diamkan (3 - 4 Minggu).
Dosis Kapur Pertanian
1. Pasir dan lempung berpasir : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah ke 6,5 = 0,9 ton /ha.
2. Lempung : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton /ha ; pH tanah ke 6,5 = 0,9 ton /ha.
3. Lempung Berdebu : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton /ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha ; pH tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
4. Lempung Liat : pH tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha ; pH tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha ; pH tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
Cangkul 2. Haluskan dan ratakan tanah
Teknik dan Cara Penanaman Lada
1. Sistem penanaman adalah monokultur (Jarak tanam 2 m x 2 m) Bisa juga di tanam dengan tanaman lain (Tumpang sari).
2. Lubang tanam di buat limas ukuran atas (40 cm x 35 cm), Bawah (40 cm x 15 cm) Dan kedalaman 50 cm.
3.Biarkan lubang tanam 10 - 15 hari barulah bibit di tanam.
4. Waktu penanaman sebaiknya pada musim penghujan atau peralihan dari dari musim kemarau ke musim hujan, Pukul 6. 30 pagi atau 16. 30 - 18. 00 Sore.
5. Cara Penanaman : Menghadapkan bagian yang di tumbuhi akar lekat kebawah,Sedangkan bagian belakang (Yang tidak di tumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
6. Taburkan pupuk kandang 0,75 - 100 gram/tanaman.
7. Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas.
Pemeliharaan Tanaman
1. Pengikatan Sulur Panjat : Panjatkan pada tiang panjat dengan menggunakan tali,ikatkan dengan memilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.
2. Penyiangan Dan Pembubunan : Penyiangan setiap 2 -3 bulan sekali, Dan pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
3. Perempelan : Perempelan atau pemangkasan dilakukan pada batang, dahan, ranting yang tidak produktif, Atau terserang hama dan penyakit. Pucuk batang : Karena tidak memiliki dahan yang produktif. Dan batang yang telah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.
Cara pemangkasan :
Pemangkasan dlaksanakan pada ruas-ruas yang tidak terdapat tangkai-tangkai samping. Apabila tanaman sudah mempunyai 8 atau 9 ruas maka wajib dipotong pada ketinggian 25 hingga 30 cm dari tanah. Tunas yang tumbuh dari batang stek utama harus dipangkas pula dan pangkasannya bisa dijadikan sebagai bahan stek. Sulur-sulur yang kemudian tumbuh diikatkan ketiang pemanjat dan bila sudah lebih dari 10 ruas dipangkas lagi hingga tinggal 3 hingga 4 ruas dari pangkasan pertama. Pemangkasan dilakukan terus hingga sulur mencapai hingga ujung tiang pemanjat.
4. Pemupukan Susulan : Lakukan pemupukan sesuai dengan aturan pupuk yang akan digunakan, Dan biasakan dengan menggunakan pupuk organik.
Untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang tinggi pada tanaman, lada perlu diberikan pupuk organis seperti pupuk kandang, kompos dan pupuk pupuk buatan (anorganis).
Pupuk organik diberikan sebagai pupuk pendahuluan sebanyak 5 hingga 10 kg perlubang tanaman. Untuk pupuk anorganis dapat diberikan pupuk seperti Urea, KCL dan TSP
Dosis pupuk.
Dosis pupuk tergantung pada kesuburan tanah, umur tanaman, dan lain-lain.
Untuk pedoman umum pada saat pemupukan lada dengan Urea, KCL dan TSP dapat dilihat penjelasan berikut
a. Untuk tanaman muda:
I. Umur 8 hingga 12 bulan:
• Urea sebanyak 50 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 25 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 20 gr/pohon/tahun.
II. Umur 1 hingga 2 tahun:
• Urea sebanyak 100 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 50 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 40 gr/pohon/tahun.
III. Umur 2 hingga 3 tahun:
• Urea sebanyak 200 gr/pohon/tahun.
• TSP sebanyak 100 gr/pohon/tahun.
• KCL sebanyak 80 gr/pohon/tahun.
b. Untuk tanaman yang sudah berproduksi.
Dosis pupuk dapat diberikan sebagai berikut:
• Urea : 400 hingga 500 kg/Ha/Tahun.
• TSP : 400 hingga 500 kg/Ha/Tahun.
• KCL : 300 hingga 375 kg/Ha/Tahun.
Waktu pemupukan.
Pemupukan dilakukan sebaiknya 2 kali dalam setahun, yakni pada setiap musim awal penghujan dan musim akhir penghujan diberikan masing-masingnya setengah bagian dari dosis diatas.
Cara pemupukan tanaman lada.
Buatlah lubang pupuk atau saluran (parit) kecil disekeliling pangkal batang sejarak ujung dari tajuk pohon. Campurkanlah pupuk Urea, KCL dan TSP sesuai dengan dosis kemudian dimasukkan ke dalam lubang pupuk tersebut. Setelah pupuk dimasukkan segera lubang ditutup kembali oleh tanah.
Catatan:
Pupuk dapat diberikan secara sendiri-sendiri atau secara campuran. Pencampuran Urea, KCL dan TSP hanya dapat dilakukan apabila setelah pencampuran tersebut segera dilakukan pemupukan, dan pupuk yang telah di campur tadi harus habis dalam satu kali pemupukan.
5. Pengairan Dan Penyiraman : Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali pada sore hari.Pada musim hujan tidak boleh air tergenang.
6. Pemberian Mulsa : Usia 3 - 5 bulan, Di beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan atau Alang-alang.
7. Penggunaan Tajar (Ajir) : Sebaiknya gunakan tajar atau ajir mati dari bahan kayu, pangkal tajar atau ajir diruncingkan, Dan bagian ujung di buat cabang untuk mendapatkan batang lada (merica) yang batangnya telah melebihi tinggi tajar/ajir. Panjang tajar (2,5 - 3 m).
Pengendalian Hama Dan Penyakit Lada
1. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis) : Ciri, Berwarna hitam, ukuran 3 - 5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan Cabang-cabang muda. Akibat lain Nimfanya (Serangga muda) Berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian : Dengan memotong cabang batang atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik.
2. Hama Bunga : Ciri :Serangga dewasa berwarna hitam, Sayap seperti jala, Terdapat tonjolan pada punggungnya, Ukuran panjang (4,5 mm, dan lebar 3 mm). Gejala : Serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, Siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian : Pemotongan pada tandan bunga, atau lakukan penyemprotan dengan bahan organik.
3. Hama Buah : Ciri : Serangga berwarna hijau keccoklatan, Nimfanya tidak bersayap, Berwarna bening dan empat kali mengganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah hingga isi buah kosong. Telurnya bisa di letakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah. Siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian : Musnahkan telur di permukaan daun, cabang, Dan yang ada pada tandan buah atau melakukan penyemprotan dengan bahan organik.
Penyakit
1. Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) : Penyebab : Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala : Awal serangan sulit diketahui, Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan Garis-garis coklat kehitaman di bawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu, atau berwarna kuning. Pencegahan : Penanaman jenis lada (Merica) Tahan penyakit BPB.
2. Penyakit Kuning : Penyebab : Tidak terpenuhi berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP. N incognita dan Roty lenchus Similis. Gejala : Menyerang akar tanaman lada (merica) ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning dan tergantung berat ringanya inveksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian : Pemberian pupuk kandang, Pengapuran, Pemupukan tepat dan seimbang.
Dengan Catatan : Apabila pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Waktu dan Cara Panen Lada
Ciri-ciri Dan Umur Panen : Panen yang pertama pada umur 3 tahun atau kurang. Ciri-ciri : Tangkainya berubah agak menguning dan telah ada buah yang masak yang berwarna kuning atau merah.
Cara Pemanenan : Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, Dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada di ketiak dahan.
Periode Panen : Periode panen sesuai iklim setempat, Jenis lada (merica) yang di tanam dan intensitas pemeliharaan.