Roti Maryam, Roti Canai Atau Roti Prata? Ini Sejarah Asal Usulnya
Roti Maryam, Mantap Buat Sarapan dan Nikmat Buat Camilan
Roti Maryam, nama ini kalau di Jawa Timur jauh lebih terkenal daripada nama Roti Canai atau roti Prata. Meskipun bentuk dan rasa ketiga nama roti ini mirip bahkan sepintas bisa dikatakan sama. Yang pasti sama adalah Roti ini berbentuk bulat dan yang khas saat dimakan bisa diambil sedikit-demi sedikit bagian roti ini yang berlapis-lapis.
Secara sederhana, resep roti maryam ini sebenarnya hanya terdiri dari tepung terigu, telur, minyak goreng, mentega dan tentu saja air. Kadang juga ditambah susu bubuk full cream. Komposisi atau berat dan takaran tiap bahan bisa berbeda-beda tergantung dari keahlian si pembuat untuk menentukan cita rasa seperti apa yang disukai pembeli atau konsumennya.
Roti Maryam atau bisa dikatakan yang bentuknya mirip mempunyai banyak nama, seperti di India disebut dengan roti canai, di negara Myanmar disebut dengan nama Palata. Sementara di negara Malaysia dan Singapura roti ini mendapat sebutan Prata.
Flying Bird (Roti terbang) adalah sebutan untuk roti maryam di negara-negara Eropa, sedangkan di cina disebut dengan nama Yin Du Jiang Bing (Biskuit Panggang dari India). Katanya sih, roti maryam ini awal mulanya dari daerah India Utara (meskipun keotentikan info ini masih perlu diteliti) dan disebut dengan nama roti Paratha.
Di Indonesia, terutama di kampung arab roti maryam seperti menjadi menu wajib untuk sarapan dengan lauk gule maupun kare.
Era saat ini roti maryam sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan berbagai macam toping yang menggugah selera. Toping yang paling trend adalah coklat keju dimana roti maryam diberi parutan coklat dan keju sehingga rasanya tambah maknyus. Kadang juga ditoping salad buah. Tetapi kalau menurut penulis yang paling mantap adalah toping madu.