Keunggulan Sapi Lokal Lepas Dibandingkan Lokal Ikat
Plus Minus Dua Cara Memelihara Sapi Potong Lokal Untuk Penggemukan
Pemeliharaan Sapi Lokal. Sapi lokal adalah sapi rakyat, ini adalah sebutan yang paling mudah untuk sapi-sapi yang dipelihara peternak kecil dipedesaan. Sapi lokal adalah bukan sapi import karena proses perkawinan (IB) sampai beranak terjadi di dalam negeri. Jenis-jenis sapi lokal yang sering dipelihara peternak rakyat adalah PO (Peranakan Ongole), Simmental, Limousine, Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Madrasin (Madura disilangkan dengan Limousine), Sapi Simpo (Simental disilangkan dengan PO), Sapi Limpo (Limousin silangan dengan PO), Sapi Aceh, Sapi SO (Sumba Ongole) dan jenis-jenis sapi lokal daerah lainnya.
Secara umum memelihara sapi lokal adalah dengan diikat satu demi satu dengan menggunakan tali atau tampar yang disebut dengan Tongar atau Keluh kalau di Jawa Tengah.
Sebenarnya selain dipelihara dengan diikat satu demi satu, sapi lokal juga bisa dipelihara dengan sistem koloni atau tanpa diikat dan dimasukkan dalam kandang khusus yang diperuntukkan bagi sapi-sapi tanpa tali atau tanpa tongar.
Dari pengalaman penulis, ada beberapa keuntungan maupun kerugian dari dua sistem pemeliharaan sapi lokal tersebut (Ikat dan Lepas).
Berikut beberapa keunggulan dan kelemahan Dua sistem pemeliharaan Sapi Lokal
Sistem Lepas
Keunggulan Sistem Lepas :
Sistem Ikat
Keunggulan Sistem Ikat :
Silakan bagikan dan sebarkan artikel sistem pemeliharaan sapi lokal ini jika bermanfaat. Terima kasih.
Pemeliharaan Sapi Lokal. Sapi lokal adalah sapi rakyat, ini adalah sebutan yang paling mudah untuk sapi-sapi yang dipelihara peternak kecil dipedesaan. Sapi lokal adalah bukan sapi import karena proses perkawinan (IB) sampai beranak terjadi di dalam negeri. Jenis-jenis sapi lokal yang sering dipelihara peternak rakyat adalah PO (Peranakan Ongole), Simmental, Limousine, Sapi Bali, Sapi Madura, Sapi Madrasin (Madura disilangkan dengan Limousine), Sapi Simpo (Simental disilangkan dengan PO), Sapi Limpo (Limousin silangan dengan PO), Sapi Aceh, Sapi SO (Sumba Ongole) dan jenis-jenis sapi lokal daerah lainnya.
Secara umum memelihara sapi lokal adalah dengan diikat satu demi satu dengan menggunakan tali atau tampar yang disebut dengan Tongar atau Keluh kalau di Jawa Tengah.
Sebenarnya selain dipelihara dengan diikat satu demi satu, sapi lokal juga bisa dipelihara dengan sistem koloni atau tanpa diikat dan dimasukkan dalam kandang khusus yang diperuntukkan bagi sapi-sapi tanpa tali atau tanpa tongar.
Dari pengalaman penulis, ada beberapa keuntungan maupun kerugian dari dua sistem pemeliharaan sapi lokal tersebut (Ikat dan Lepas).
Berikut beberapa keunggulan dan kelemahan Dua sistem pemeliharaan Sapi Lokal
Sistem Lepas
Keunggulan Sistem Lepas :
- Sapi bebas, nyaman dan merdeka
- Kapasitas kandang maksimal
- Performance Fisik sapi Good (Kekar dan Bagus)
- Kualitas Daging Sapi saat dipotong Bagus
- Kualitas Karkas Bagus (Tinggi)
- Disukai Jagal sapi sehingga harga jual sapinya cenderung lebih tinggi
- Sapi sering tarung (berkelahi)
- Tingkat sapi salvage (bermasalah) tinggi
- Kasus lamenes (patah kaki/pincang) tinggi
- Kenaikan berat badan sedikit dibawah sapi ikat tetapi feed konversinya lebih bagus
- Biaya kandang agak mahal
- Agak sulit menghitung atau mengetahui feed intake yang riil per ekor sapi
- Penanganan sapi sakit agak sulit
Sistem Ikat
Keunggulan Sistem Ikat :
- Kenaikan berat badan lebih cepat dari sistem lepas hanya feed konversi kurang bagus
- Tingkat salvage atau sapi sakit rendah
- Kasus lamenes/pincang kecil
- Biaya Kandang lebih murah
- Feed intake per ekor mudah dihitung
- Mudah memisahkan sapi-sapi yang kurang sehat/sakit
- Performance fisik sapi kalah dengan sistem lepas
- Sapi cenderung tidak nyaman / terkekang
- Kualitas Daging kurang karena cenderung akan berlemak
- Kualitas karkas kurang tinggi dibandingkan sapi yang dilepas
- Kurang disukai Jagal sapi
- Harga Jual sapi cenderung lebih rendah (tergantung juga dengan kualitas)
Silakan bagikan dan sebarkan artikel sistem pemeliharaan sapi lokal ini jika bermanfaat. Terima kasih.