Orang Bijak Tahu Kapan Harus Diam Atau Bicara
KAPAN KITA BICARA DAN KAPAN KITA DIAM
Alangkah indahnya DIAM,
bila BICARA dapat menyakiti orang lain ...
Alangkah terhormatnya *DIAM*,
bila *BICARA* hanya untuk merendahkan orang lain ...
Alangkah bagusnya *DIAM*,
bila *BICARA* bisa mengakibatkan terhinanya orang lain ...
Alangkah cerdiknya DIAM,
bila BICARA dapat menjerumuskan orang lain ...
Alangkah bijaknya *DIAM*,
bila *BICARA* hanya untuk merugikan orang lain ...
Maka pertimbangkanlah
Kapan kita *BICARA dan kapan kita DIAM*
Jangan bicara tentang hartamu
di hadapan orang miskin ...
Jangan bicara tentang kesehatanmu di hadapan orang sakit ...
Jangan bicara tentang kekuatanmu
di hadapan orang lemah ...
Jangan bicara tentang kebahagiaanmu di hadapan orang yang sedih ...
Jangan bicara tentang kebebasanmu di hadapan orang yang terpenjara ...
Jangan bicara tentang anak-anakmu di hadapan orang yang tidak punya keturunan ...
*Seorang yang BIJAK ibarat AIR* yang selalu tenang dan menyenangkan.
Suci dan menyucikan ...
Sejuk dan menyejukkan ...
Segar dan menyegarkan ...
Lembut dan melembutkan.
Jadilah seperti *AIR*
yang selalu mencari tempat lebih rendah ...
Bermakna *rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri, dan tidak pernah merendahkan atau menghina orang lain* ...
Jadilah seperti *AIR* yang selalu memberi kehidupan bagi apapun dan siapapun.