Budidaya Pisang Cavendish, Cara Tanam, Pemilihan Bibit Hingga Panen

Panduan Lengkap Cara Menanam Pisang Cavendish dari Perbanyakan Bibit, Pemupukan, Pencegahan Penyakit dan Hama Hingga Pemanenan

Pohon Pisang

Pisang dapat tumbuh di daerah tropis baik di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian tidak lebih dari 1.600 m di atas permukaan laut (dpl). Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 27oC, dan suhu maksimumnya 38oC, dengan keasaman tanah (pH) 4,5-7,5.
Pisang cavendish akan tumbuh secara optimal jika ditanam di daerah dengan tingkat sinar matahri cukup stabil. Apabila sinar matahari yang mengenai pisang cavendish terlalu berlebihan maka akan merusak batang pohon dan menyebabkan pohon mati.
Curah hujan 2000-2500 mm/tahun atau paling tidak 100 mm/bulan. Apabila suatu daerah mempunyai bulan kering berturut-turut melebihi 3 bulan maka tanaman pisang memerlukan tambahan pengairan agar dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.
Pisang cavendish adalah jenis pisang yang paling populer di Indonesia dan di dunia umumnya. Nama lain dari pisang cavendish adalah pisang ambon putih. Pisang cavendish dapat tumbuh di iklim tropis (tropical fruits). Meskipun jenis pisang ini dapat tumbuh di Indonesia bukan berarti pisang ini berasal dari Indonesia, akan tetapi berasal dari Amerika. Permintaan pasar mengenai pisang ini terus meningkat, sehingga harus dipenuhi dengan impor. Selain rasanya nikmat untuk dikonsumsi pisang cavendish juga banyak dijadikan sebagai bahan baku partik untuk makanan bayi. Misalnya saja diolah menjadi puree atau tepung pisang. Pisang cavendish sangat tepat dan cocok untuk makanan bayi. Kenapa? Karena memilik daging yang lunak sehingga nyaman untuk dikonsumsi balita.
Cara Memperbanyak Bibit Pisang Cavendish

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan budidaya pisang adalah ketersediaan benih bermutu, bibit yang bebas hama dan sehat. Selain itu harus cukup dalam jumlah dan jenis pisang seperti yang diinginkan.

Untuk menyediakan bibit pisang adalah dengan memanfaatkan rumpun pisang sehat. Bibit bisa diperoleh dari tunas, anakan, bonggol dan bit yang diperbanyak secara tradisional maupun kultur jaringan.
Ciri fisik dari pohon pisang cavendish adalah memiliki tinggi batang 2,5 – 3 m. Dengan warna batang hijau kehitaman. Dan warna pada daun adalah hijau tua. Setiap tandan memiliki panjang sekitar 60 – 100 cm dengan berat mulai dari 15 – 30 kg. Setiap tandan pisang cavendish terdiri dari 8 – 13 sisir dan setiap sisir terdiri dari 12 – 22 buah pisang. Pisang cavendish memiliki rasa yang manis dan lembut namun sedikit asam. Kulit pisang cavendish berwarna hijau kekuningan dan sedikit tebal. Apabila telah matang maka akan berwarna kuning mulus.
Perbanyakan dengan teknologi kultur jaringan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar karena biaya investasi awal yang sangat mahal dan belum mampu memenuhi kebutuhan beragam varietas lokal jumlahnya. Jadi pembibitan hanya dianggap sebagai masih layak.

Perbanyakan dengan anakan

Bibit pisang yang berasal dari pemisahan anakan untuk langsung ditanam di kebun.
Bahan yang terbaik yang digunakan adalah anakan pedang (41-100 cm tinggi), seperti daun berbentuk pedang dengan ujung runcing. Anakan bambu tunas (20-40 cm) buruk jika ditanam langsung karena rebus masih lunak dan belum kekeringan berdaun begitu mudah. Nimfa dewasa (tinggi> 100 cm) terlalu berat untuk mengangkut dan kurang tahan terhadap tekanan lingkungan karena memiliki daun sempurna.

Bibit harus ditanam segera setelah dipisahkan, jika tidak biaya akan meningkat serangan hama penggerek dan kematian di kebun. Jika pada saat tanam kekurangan air dalam waktu yang lama, bibit akan layu dan mati,tetapi bonggol yang tertimbun dalam tanah masih mampu untuk tumbuh dan memulai pertumbuhan kembali membentuk bonggol baru diatas bonggol yang lama.
Untuk menghindari kejadian tersebut, sebelum menanam anakan dipotong 5 cm diatas leher bonggol dan cara menanamnya ditimbun 5 cm dibawah permukaan tanah.

Perbanyakan dari bit anakan/mini bit
Bahan yang digunakan adalah anakan pisang yang berdiameter 7-12 cm atau tingginya 40-150 cm (anakan pedang sampai anakan dewasa).

Cara membuatnya adalah sebagai berikut :
Pemisahan anakan dari rumpun dilakukan dengan hati-hati menggunakan linggis / Tembilang mata terbelalak, sehingga kondisinya masih utuh punuk.
Umbi dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel, lalu potong 1 cm di atas punuk leher. Di titik tumbuh di punuk pusat dan tergores dengan lebar dalam ± 3 cm menggunakan pisau tajam.
Rendam dalam air hangat dengan suhu ± 55 ° C fungisida yang telah dicampur dengan dosis 2 g / l air selama 15 menit dan kemudian dikeringkan. Untuk menghindari hama pada saat perendaman juga dapat disertai dengan pemberian insektisida yang sesuai dosis yang dianjurkan.
Untuk merangsang munculnya tunas, umbi-umbian di bibit di bedengan, diatur dalam baris dengan bagian titik tumbuh masih mengarah ke atas, masing-masing tunggul jarak antara 5 cm dan kemudian ditimbun dengan campuran tanah, pasir dan pupuk kandang ± 5 cm . Penimbunan dilakukan selama 3-5 minggu atau sampai tunas tumbuh. Selama penimbunan perlu dijaga lembab oleh air setiap hari secukupnya, terutama ketika tidak ada hujan.
Ketika tunas telah tumbuh dan memiliki 1-2 daun, umbi dihapus dari tumpukan, kemudian dipotong memanjang ke arah permukaan atas tunggul untuk mendasarkan sebanyak kecambah. Ketika punuk yang terlalu besar dapat dikurangi dengan menipiskan potongan kiri dan kanan tunas.
Hasil Tunas belahan (bit) disemai dalam polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanam kemudian ditempatkan di bawah naungan / teduh.
Setelah 1 bulan usia bibit dipindahkan ke tempat terbuka dan siap ditanam ke lapangan ketika biji sudah berusia 2 bulan.
Pengobatan utama penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dilakukan 2 minggu menggunakan Urea 2 gr / lt air oleh dikocor.

Bibit dari Bonggol Dari Tanaman Pisang Cavendish
Bonggol diangkat dari tanah dengan hati-hati agar mata tunas tidak rusak. Kemudian dibersihkan dari akar dan tanah yang menempel.

Bonggol kemudian dipotong dengan ukuran 10 cm x 10 cm menurut jumlah mata tunas. Kemudian direndam dalam air hangat dengan suhu 55°C yang telah dicampur fungisida dengan dosis 2 gr/lt air selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Bibit setelah ditiriskan kemudian ditanam di polybag ukuran 20 cm x 30 cm yang berisi media tanah dan pupuk kandang 1 : 1. Setelah ditanam, benih diletakkan pada tempat teduh/naungan selama 1 bulan dan pada bulan kedua diletakkan ditempat terbuka.

Perawatan yang diperlukan adalam penyiraman untuk menjaga kelembaban tanah. Pemupukan dapat diberikan melalui pengocoran larutan pupuk urea dengan konsentrasi 2 gr/lt air setiap 2 minggu.
Bibit ditanam di kebun pada umur 3-4 bulan setelah semai.

Persiapan lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman, kemudian siapkan lubang tanam ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm sekitar 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam agar bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan cepat. Tanah lapisan atas dipisah dengan tanah lapisan bawah. Penutupan lubang tanam dilakukan degan memasukkan tanah lapisan bawah terlebih dahulu.

Waktu Tanam dan  Jarak Tanam

Menanam pisang sebaiknya pada awal musim hujan agar terhindar dari kekeringan pada awal pertumbuhan dan masuk musim kemarau buah sudah siap dipanen.
Waktu penanaman yang baik adalah dilakukan pada saat musim hujan yaitu antara bulan September dan Oktober. Kedua jenis bulan ini umumnya akan turun hujan dengan tingkat curah hujan 200 – 220 mm.
Idealnya untuk mendapatkan produksi dan kualitas buah yang baik, penanaman pisang dilakukan 2 tahap (setahun 2 kali) dengan selisih penanaman 6 bulan. Penanaman pertama menggunakan jarak tanam lebar (misalnya 4 m x 4 m), kemudian penanaman tahap kedua dilakukan diantara jarak tanam yang telah ditanam.

Hal ini bertujuan untuk mengatur waktu panen dan pembongkaran tanaman pada tahun ke 5, 9, 13, 17 yang memungkinkan masih adanya panen karena penanaman yang tidak serempak.

Jarak tanam sesuai dengan jenis pisang. Untuk jenis pisang Mas dan Barangan jarak tanam 2 m x 2 m. Jenis pisang Ambon, Cavendish, Raja Sereh, dan Raja Nangka 3 m x 3 m. Jenis pisang Kepok dan Tanduk 3 mmx 3 m atau 3 m x 3,5 m. Pemberian pupuk kandang pada lubang tanam dilakukan 1-2 minggu sebelum tanam.

Dosis dan Cara Pemupukan Tanaman/Pohon Pisang Cavendish

Sebelum penanaman, lobang tanam diberi pupuk kandang 10 kg/lobang, dibiarkan 1-2 minggu. Sedang pupuk anorganik yang diberikan adalah 350 kg Urea + 150 kg SP- 36, dan 150 kg KCL per ha/tahun atau 0,233 kg Urea, 0,10 kg SP-36 dan 0,10 kg KCl per tanaman.

Untuk tanaman yang baru ditanam diberi 3 kali yaitu % saat tanam dan sisanya dibagi dua umur 3 bulan dan umur 6 bulan. Pupuk diletakkan pada alur dangkal berjarak 60-70 cm dari tanaman dan ditutup tanah. Sedangkan untuk tanaman umur 1 tahun atau lebih pupuk diberikan 2 kali yaitu awal musim hujan dan menjelang akhir musim hujan.

Jenis Penyakit dan Cara Mencegah Penyakit Layu Pada Pohon Pisang Cavendish

Untuk pencegahan serangan penyakit layu, terutama disebabkan oleh jamur Fusarium tanaman pisang dapat diberikan agen biologis seperti Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Cara pengembangan agen biologi 250 g (misalnya gliokompos) dicampur dengan 25 kg dengan pupuk kandang mentah, aduk sampai merata.

Dibiarkan selama 10-15 hari diudara terbuka dan diaduk setiap 3 hari sehingga udara dapat masuk ke bagian dalam tumpukan kompos. Untuk campuran pengembangan lebih lanjut yang telah dibuat dapat dicampur lagi dengan pupuk kandang sebanyak 500 kg dan dibiarkan selama 2 minggu – 1 bulan ditempat teduh dalam keadaan lembab.

Sesuai dengan ketentuan dosis pupuk kandang 10 kg/lubang, tanam dicampur dengan tanah galian lubang. Selanjutnya dilakukan pada tanaman berumur 3 dan 6 bulan setelah tanam tanaman dengan menaburkan sekitar 0,5 kg/tanaman.

Penyakit yang sering menyerang pohon pisang cavendish adalah layu panama atau yang biasan dikenal dengan nama layu fusarium. Layu panama atau layu fusarium adalah jenis penyakit yang akan membuat daun pisang menjadi layu hingga akhirnya mudah putus.

Layu panama atau layu fusarium adalah jenis penyakit dari jamur Fusarium oxyporum yang bersang di dalam tanah sebagai klamidospora sehingga sangat sulit dan sukar untuk dikendalikan maupun dimusnahkan.

Selain layu panama, jenis penyakit lain yang sering menyerang pohon pisang cavendish adalah Myscophaerella Leaf Disease Complex (MLDC).

Apabila pohon pisang cavendish telah diserang sama virus ini maka akan menyebabkan perkembangan tanah menjadi buruk, daun akan layu dengan cepat sehingga lama kelamaan daun akan semakin berkurang.

Kemudian setiap tandan akan menghasilkan kualitas buah yang buruk serta kondisi buah terlihat prematur. Jenis virus lain yang kerap menyerang pohon pisang cavendish adalah M. mucicola dan M. fijiensis.

Jenis Hama Yang Sering Menyerang Pisang Cavendish dan Cara Mengatasinya

Jenis hama yang selalu merusak pertumbuhan pohon pisang cavendish ada 3 diantaranya:

Uret Kumbang (Cosmopolites sordidus)

Uret kumbang merupakan jenis serangga yang pada umumnya menyerang kelopak daun maupun batang pohon pisang cavendish. Gejala yang ditimbulkannya berupa lorong di dalam kelopak daun dan batang sehingga berujung pada ketidakstabilan tanaman.

Untuk dapat mengendalikan jenis serangga ini yaitu dengan cara melakukan sanitasi atau kebersihan pohon pisang di area tanam.

Ulat Daun (Erienota thrax)

Ulat daun adalah jenis serangga yang merusak daun dengan ditandai daun yang menggulung seperti selubung serta terdapat beberapa sobekan pada bagian daun. Untuk mengendalikan hama ini yakni dengan cara menyemprotkan pestisida dengan merek dagang dusrban atau bisa juga suprecide 25 EC.

Ulat Bunga dan Buah (Nacoleila octasema)

Seperti namanya, ulat ini merupakan jenis serangga yang menyerang bunga dan buah. Gejala yang ditimbulkan serangga ini ialah pertumbuhan buah menjadi tidak normal (abnormal). Terdapat bercak atau bintik seperti kudis pada setiap buah atau bunga. Para petani untuk mengusir dan mengendalikan ulat ini yakni dengan menggunakan insektisida dengan merk dagang suprecide 25 EC.

Cara dan Fungsi Pemangkasan Daun Pisang Yang Kering

Pemangkasan daun kering ditujukan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun tua tertutup anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pengembangan setidaknya ada 6-8 daun sehat untuk pengembangan buah maksimum.

Setelah pemangkasan pemangkasan daun bunga jantan sebaiknya tidak dilakukan lagi. Hiasan dari bekas daun tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar, kemudian mensterilkan alat pemangkasan dengan disinfektan seperti menggunakan bayclean atau alkohol.

Penyiangan Gulma dan Rumput Liar

Pengendalian gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1-5 bulan, terutama 3 bulan pertama harus dilakukan secara intensif. Setelah tanaman 5-bulan-tua pengendalian dapat dukurangi karena kanopi tanaman dapat menekan pertumbuhan gulma.

Pada saat ini pengendalian gulma dapat dilakukan dengan herbisida karena tanaman ini cukup tinggi sehingga daun tanaman tidak terkena herbisida. Penyiangan dilakukan dengan selang waktu 2-3 bulan. Pada daerah yang pernah terserang penyakit layu Panama dan penyakit darah, penyiangan dianjurkan untuk menggunakan herbisida dan tidak dianjurkan untuk menggunakan cangkul atau koret untuk mencegah penularan penyakit akibat kontak dengan alat.

Penjarangan Anakan

Penjarangan anakan bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan), dan 1 anakan muda (umur 3 bulan), dilakukan rutin setiap 6-8 minggu. Anakan yang dipilih atau disisakan adalah anakan yang terletak pada tempat yang terbuka dan yang terletak diseberangnya.

Perawatan Tandan

Membersihkan daun di sekitar tandan daun terutama daun yang kering. Selain itu membuang buah pisang yang tidak sempurna yang biasanya pada 1-2 sisir terakhir, dan diikuti oleh pemotongan bunga jantan sehingga buah dalam tandan di atas itu dapat tumbuh dengan baik.

Kemudian buah dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik ukuran 1 mx 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah dari kerusakan oleh serangga atau gesekan daun. Setelah dibungkus, tandan yang memiliki konsepsi yang sama dapat diberi label (misalnya, dengan tali dengan warna yang sama).

Hal ini untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah seragam. Sehingga tanaman tidak runtuh sebelum buah dipanen, dapat di sangga dengan bambu atau dengan mengikat tandan dasar dengan kabel atau tali yang dibuat antara baris tanaman pisang.

Waktu Yang Tepat Untuk Memanen Pisang Cavendish
Pisang Cavendish
Buah pisang yang akan dipanen disesuaikan dengan tujuannya. Untuk tujuan konsumsi lokal atau keluarga, panen dilakukan setelah buah tua atau bahkan sudah ada yang masak di pohon. Sedangkan untuk ekspor, pisang dipanen tidak terlalu tua (derajat ketuaan 75-85%), tetapi sudah masak fisiologis (kadar patinya sudah maksimum). Pada keadaan ini kualitas buah cukup baik dan mempunyai daya simpan cukup lama.
Usia atau umur panen buah cavendish yakni 1 tahun. Apabila umur buah terhitung sejak muncul hingga 80 – 100 hari maka buah pisang cavendish sudah bisa dipanen. Atau indikator lainnya adalah dengan melihat daun bendera telah mengering. Kemudian tampak pada salah satu buah telah mengalami perubahan warna yakni kuning.
Waktu panen buah pisang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menghitung jumlah hari dari bunga mekar sampai siap dipanen atau dengan melihat bentuk buah. Buah yang tua biasanya sudut buah tumpul dan membulat, daun bendera mulai mengering, bekas putik bunga mudah patah. Buah pisang cavendish dapat dipanen bersamaan dengan tandannya. Jadi saat memotong maka ukurlah jarak tandan ke pangkal sisir paling atas berjarak kira-kira 30 cm.  Panen buah pisang cavendish dapat dilakukan 3 – 10 hari sekali dilihat dari jumlah tanaman pisang yang tersedia di area perkebunan.

Sumber : lampung.litbang.pertanian.go.id dan sumber lainnya

Postingan populer dari blog ini

Segudang Manfaat Bunga Mawar Bagi Kesehatan Yang Jarang Diketahui

Sapi Hasil Silangan PO - Limousin dan Simental - PO, Apa Bedanya?

Cara Membuat Silase Tebon Jagung dan Rumput Gajah Sebagai Metode Pengawetan Hijauan

Mengenal Buah Kapulasan (Tenggaring) Yang Mirip Rambutan

Apa Arti ADG (Average Daily Gain) Dalam Usaha Penggemukan Sapi

Macam-macam Jenis Burung Trucukan Yang Terkenal Lantang

Tutorial Backup TA, UBL, dan Root Sony Xperia X Compact Docomo (SO-02J)

Cara Memperbaiki Kesalahan iTunes 3600

Cara Membuat Pakan Puyuh Sendiri, Ini Macam-macam Contoh Formulanya

Tutorial Flash Sony Xperia X Compact Docomo (SO-02J) dengan Firmware Original Jepang Docomo