Budidaya Cabe Hijau, Cara Menanam, Pembibitan Hingga Panen
Tanaman cabe tumbuh dengan optimal di tanah yang gembur, subur dan mengandung bahan organik di ketinggian dibawah 1400 m dpl. Di daerah dataran tinggi tanaman cabe dapat tumbuh akan tetapi, tidak mampu berproduksi secara maksimal serta curah hujan 800-2000 mm/tahun. Penyinaran matahari secara penuh dengan suhu ideal sekitar 24-280 °Celcius Serta dejarat keasamaan (pH) sekitar 6-7.
Persiapan Lahan dan Jarak Lubang Tanam
Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan cara manual (cangkul) atau mesin (pembajakan) lahan dicangkul pada kedalaman ± 30 cm. Lahan tegalan lakukan pengolahan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur,ratakan dan bersihkan. Dilanjutkan dengan membuat bedengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-50 cm,dengan jarak lubang tanam 50 x 70 cm. sedangkan untuk pengolahan untuk jenis lahan sawah dapat dimulai dengan mencangkul atau dibajak dilanjutkan dengan membuat sejumlah bedengan lebar 1,5 m dan untuk setiap jarak bedengan sekitar 50 cm dengan lebar 50cm dengan jarak lubang tanam 50 x 40 cm.
Pemilihan Benih Cabe Hijau
Keberhasilan dalam budidaya cabe hijau besar sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan, resisten terhadap hama dan penyakit dan kemampuan adaptasi tinggi. Perbanyakan cabe diperoleh dengan cara generatif (benih) yang dapat dibuat sendiri atau membeli langsung benih yang telah siap tanam. Terdapat jenis varietas cabe unggul yang dapat kita temui, keberadaan disetiap distributor benih di kios-kios pertanian,apabila perbanyakan cabe membuat sendiri dianjurkan untuk memilih indukan sehat,produktifitas tinggi dan resisten terhadap hama dan penyakit.
Persemaian cabe dapat dilakukan dengan cara menyayat kulit buah,kemudian mengambil biji pada bagian tengah untuk dikeringkan di bawah terik matahari ± 3 hari. Penyemaian dapat menggunakan polibeg atau plastik transparan kecil berkomposisi bahan berupa tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Sebelum dilakukan kegiatan persemaian,terlebih dahulu lakukan perlakuan benih (seed treatment)dengan merendam benih ke dalam air hangat selama 3 jam,kemudian buang benih terapung dan gunakan bibit yang tenggelam.
Masukkan benih hasil sortasi ke polibeg sedalam 1/2 cm,kemudian siram agar kelembabannya terjaga,susun polybeg dengan rapi dan berikan naungan sederhana untuk menjaga bibit dari sinar matahari secara langsung dan air hujan. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari setelah bibit cabe berumur 21-24 hari, barulah bibit cabe bisa dipindah untuk ditanam.
Penanaman Cabe Hijau di Lahan
Dapat dimulai dengan mempersiapkan bibit cabe berumur ± 3 minggu (21-24 hari) dari bedengan persemaian ke lokasi penanaman. Waktu penanaman sangat dianjurkan saat memasuki awal musim penghujan kondisi cerah dipagi hari, dengan cara memasukkan bibit pada tiap lubang tanam yang telah dibuat yang telah terlepas dari polibeg,selanjutnya lakukan penyiraman secukupnya agar kelembabannya tetap terjaga.
Pemeliharaan Tanaman, Mulai Penyiraman Hingga Pemasangan Ajir
Lakukan penyiraman karena cabe tidak tahan terhadap kekeringan jenuh dan kondisi lahan yang tergenang, oleh karena itu penentuan waktu musim tanam bisa menjadi kunci faktor keberhasilan dalam budidaya.
Kebutuhan jumlah air pada massa pertumbuhan vegetatif berkisar 250 ml dan mengalami peningkatan setiap 2 harinya mejadi 450 ml pada masa pembungaan dan pembuahan.
Kegiatan penyiraman dapat dilakukan dengan alat berupa gembor setiap 2 minggu sekali.
Penyulaman bibit cabe untuk menganti bibit cabe yang mati dilokasi budidaya dengan tanaman baru yang sehat. Penyulaman baiknya dilakukan pada pagi atau sore hari yang dilakukan pada minggu 1-2 apabila telah diketahui kondisi tanaman.
Pemasangan Ajir hal ini karena tanaman cabe membutuhkan serta memerlukan sejumlah ajir atau tongkat kayu yang berfungsi sebagai penopang supaya tanaman cabe dapat berdiri tegak. Tahapan pemansangan ajir dengan menamcapkan ajir dengan jarak minimal 4cm dari pangkal batang pada hari ke 7 setelah tanam dilakukan.
Pemangkasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan cabang agar dapat berproduksi secara optimal dengan cara memotong tunas yang tumbuh diketiak daun, tunas bunga pertama atau bunga kedua yang dilakukan sekitar 17-21 HST di dataran rendah atau sedang, 25-30 HST di dataran tinggi dan daun-daun yang telah tua kira-kira 75 HST.
Cara Pemupukan Tanaman Cabe Hijau
Bertujuan untuk memberikan unsur hara tambahan ke dalam tanah dalam mengoptimalkan pertumbuhan cabe. Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali yaitu jenis pupuk daun yang sesuai misalnya Complesal special tonic sedangkan,untuk bunga dan buah dapat diberikan pupuk kemiral red pada umur 35 HST.
Pemupukan dapat juga melalui akar dengan mencampurkan pupuk Urea, TSP, KCL dengan perbandingan 1:1:1 dengan dosis 10 gr/tanaman yang dilakukan dengan cara ditugal diantara dua tanaman dalam satu baris. Pemupukan cara ini dilaksanakan pada umur 50-65 HST dan pada umur 90-115 HST.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Faktor penghambat dalam peningkatan produksi cabe adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Oleh karena itu sebagai pembudidaya yang cerdas dalam upaya pengendalian harus tepat dan bijaksana.
Terdapat Pengendalian Hama dan Penyakit yang kerap menyerang tanaman cabe anatara lain; Ulat Grayak (Spodoptera litura), Kutu Daun (Myzus persicae Sulz), Lalat Buah (Bactrocera dorsalis), Trips (Thrips sp), Bercak Daun (Cercospora capsici heald et walf), Antraknosa, Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum (E.F) Sm), Layu Fusarium (Fusarium oxysporium F. sp. Capsici schlecht), Rebah Semai (Phytium debarianum Hesse dan Rhizoctonia soloni Kuhu).
Waktu dan Cara Panen Cabe Hijau
Waktu panen baiknya dilakukan pada pagi hari hal ini karena,bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan. Cabe dapat panen saat tanaman memasuki umur 75 – 85 hst ,ditandai dengan buahnya yang padat dan warna hijau (panen dini) dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar. Pemanenan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe dapat disimpan lebih lama.
Tips: Cara Mengatasi Kerontokan Buah Cabe
Penyebab Bunga dan Buah Cabe Rontok:
Kasus yang saat ini sering terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrim adalah serangan penyakit (kelainan) daun keriting yang mengakibatkan penurunan produksi yang cukup tinggi. Gagal panen akibat penyakit daunn keriting ini mendongkrak harga cabe menjadi tidak wajar (sangat mahal).
Persiapan Lahan dan Jarak Lubang Tanam
Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan cara manual (cangkul) atau mesin (pembajakan) lahan dicangkul pada kedalaman ± 30 cm. Lahan tegalan lakukan pengolahan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak sedalam 30-40 cm sampai gembur,ratakan dan bersihkan. Dilanjutkan dengan membuat bedengan lebar 1-1,2 meter, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan sekitar 30-50 cm,dengan jarak lubang tanam 50 x 70 cm. sedangkan untuk pengolahan untuk jenis lahan sawah dapat dimulai dengan mencangkul atau dibajak dilanjutkan dengan membuat sejumlah bedengan lebar 1,5 m dan untuk setiap jarak bedengan sekitar 50 cm dengan lebar 50cm dengan jarak lubang tanam 50 x 40 cm.
Pemilihan Benih Cabe Hijau
Keberhasilan dalam budidaya cabe hijau besar sangat dipengaruhi oleh kualitas benih yang digunakan, resisten terhadap hama dan penyakit dan kemampuan adaptasi tinggi. Perbanyakan cabe diperoleh dengan cara generatif (benih) yang dapat dibuat sendiri atau membeli langsung benih yang telah siap tanam. Terdapat jenis varietas cabe unggul yang dapat kita temui, keberadaan disetiap distributor benih di kios-kios pertanian,apabila perbanyakan cabe membuat sendiri dianjurkan untuk memilih indukan sehat,produktifitas tinggi dan resisten terhadap hama dan penyakit.
Persemaian cabe dapat dilakukan dengan cara menyayat kulit buah,kemudian mengambil biji pada bagian tengah untuk dikeringkan di bawah terik matahari ± 3 hari. Penyemaian dapat menggunakan polibeg atau plastik transparan kecil berkomposisi bahan berupa tanah, arang sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Sebelum dilakukan kegiatan persemaian,terlebih dahulu lakukan perlakuan benih (seed treatment)dengan merendam benih ke dalam air hangat selama 3 jam,kemudian buang benih terapung dan gunakan bibit yang tenggelam.
Masukkan benih hasil sortasi ke polibeg sedalam 1/2 cm,kemudian siram agar kelembabannya terjaga,susun polybeg dengan rapi dan berikan naungan sederhana untuk menjaga bibit dari sinar matahari secara langsung dan air hujan. Lakukan penyiraman pagi dan sore hari setelah bibit cabe berumur 21-24 hari, barulah bibit cabe bisa dipindah untuk ditanam.
Penanaman Cabe Hijau di Lahan
Dapat dimulai dengan mempersiapkan bibit cabe berumur ± 3 minggu (21-24 hari) dari bedengan persemaian ke lokasi penanaman. Waktu penanaman sangat dianjurkan saat memasuki awal musim penghujan kondisi cerah dipagi hari, dengan cara memasukkan bibit pada tiap lubang tanam yang telah dibuat yang telah terlepas dari polibeg,selanjutnya lakukan penyiraman secukupnya agar kelembabannya tetap terjaga.
Pemeliharaan Tanaman, Mulai Penyiraman Hingga Pemasangan Ajir
Lakukan penyiraman karena cabe tidak tahan terhadap kekeringan jenuh dan kondisi lahan yang tergenang, oleh karena itu penentuan waktu musim tanam bisa menjadi kunci faktor keberhasilan dalam budidaya.
Kebutuhan jumlah air pada massa pertumbuhan vegetatif berkisar 250 ml dan mengalami peningkatan setiap 2 harinya mejadi 450 ml pada masa pembungaan dan pembuahan.
Kegiatan penyiraman dapat dilakukan dengan alat berupa gembor setiap 2 minggu sekali.
Penyulaman bibit cabe untuk menganti bibit cabe yang mati dilokasi budidaya dengan tanaman baru yang sehat. Penyulaman baiknya dilakukan pada pagi atau sore hari yang dilakukan pada minggu 1-2 apabila telah diketahui kondisi tanaman.
Pemasangan Ajir hal ini karena tanaman cabe membutuhkan serta memerlukan sejumlah ajir atau tongkat kayu yang berfungsi sebagai penopang supaya tanaman cabe dapat berdiri tegak. Tahapan pemansangan ajir dengan menamcapkan ajir dengan jarak minimal 4cm dari pangkal batang pada hari ke 7 setelah tanam dilakukan.
Pemangkasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan cabang agar dapat berproduksi secara optimal dengan cara memotong tunas yang tumbuh diketiak daun, tunas bunga pertama atau bunga kedua yang dilakukan sekitar 17-21 HST di dataran rendah atau sedang, 25-30 HST di dataran tinggi dan daun-daun yang telah tua kira-kira 75 HST.
Cara Pemupukan Tanaman Cabe Hijau
Bertujuan untuk memberikan unsur hara tambahan ke dalam tanah dalam mengoptimalkan pertumbuhan cabe. Pemupukan diberikan 10-14 hari sekali yaitu jenis pupuk daun yang sesuai misalnya Complesal special tonic sedangkan,untuk bunga dan buah dapat diberikan pupuk kemiral red pada umur 35 HST.
Pemupukan dapat juga melalui akar dengan mencampurkan pupuk Urea, TSP, KCL dengan perbandingan 1:1:1 dengan dosis 10 gr/tanaman yang dilakukan dengan cara ditugal diantara dua tanaman dalam satu baris. Pemupukan cara ini dilaksanakan pada umur 50-65 HST dan pada umur 90-115 HST.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Faktor penghambat dalam peningkatan produksi cabe adalah adanya serangan hama dan penyakit yang fatal. Oleh karena itu sebagai pembudidaya yang cerdas dalam upaya pengendalian harus tepat dan bijaksana.
Terdapat Pengendalian Hama dan Penyakit yang kerap menyerang tanaman cabe anatara lain; Ulat Grayak (Spodoptera litura), Kutu Daun (Myzus persicae Sulz), Lalat Buah (Bactrocera dorsalis), Trips (Thrips sp), Bercak Daun (Cercospora capsici heald et walf), Antraknosa, Layu Bakteri (Pseudomonas solanacearum (E.F) Sm), Layu Fusarium (Fusarium oxysporium F. sp. Capsici schlecht), Rebah Semai (Phytium debarianum Hesse dan Rhizoctonia soloni Kuhu).
Waktu dan Cara Panen Cabe Hijau
Waktu panen baiknya dilakukan pada pagi hari hal ini karena,bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan. Cabe dapat panen saat tanaman memasuki umur 75 – 85 hst ,ditandai dengan buahnya yang padat dan warna hijau (panen dini) dipanen setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar. Pemanenan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan agar cabe dapat disimpan lebih lama.
Tips: Cara Mengatasi Kerontokan Buah Cabe
Penyebab Bunga dan Buah Cabe Rontok:
- Kelembaban udara yang sangat rendah.
- Tanah terlalu kering
- Tanaman cabai ternaungi
- Suhu udara terlalu tinggi
- Serangan penyakit virus (CMV)
- Serangan hama trips atau kutu-kutuan yang lain
- Serangan penyakit pada cabai
- Terlalu banyak atau kekurangan unsur Nitrogen
- kekurangan Kalsium
- Kekurangan salah satu unsur mikro
- Jaga pengairan tanaman cabai, hal ini bertujuan agar kita mudah menjaga kelembaban udara dan tanahnya. Tapi perlu diingat bahwa cabai tidak suka diairi berlebihan, bisa layu.
- Usahakan tanaman cabai dapat terkena matahari langsung. Bebaskan tanaman cabai dari naungan bangunan maupun tanaman lain yang lebih besar
- Dalam pemupukan tanaman cabai harus diperhatikan pemberian unsur nirtogen, pemberian terlalu banyak bisa sangat membahayakan kehidupan tanaman cabai. Bukan hanya dari kerontokan bunga dan buah tetapi juga menjadi rentan dari serangan hama dan penyakit. Kekurangan unsur N juga kurang bagus karena tanaman cabai menjadi kurang subur
- Hati-hati terhadap serangan virus, cegah dengan mengendalikan vektor penyebarnya diantaranya kutu kebul dan aphids. Selain itu sebelum menanam kita harus memastikan bahwa lahan kita bebas dari bebagai virus (bukan bekas tanaman yang terserang virus) atau hindari menanam cabai pada areal yang berdekatan dengan tanaman lain yang terkena virus.
- Cegah sedini mungkin serangan hama-hama penghisap (kutu-kutuan) dengan manipulasi lingkungan maupun menggunakan insektisida, terutama saat musim kemarau
- Monitoring dan kendalikan serangan penyakit tanaman cabai. Terutama penyakit patek.
- Pada awal penanaman usahakan pemberian kalsium ((kapur), bisa juga dengan pemberian kalsium dengan cara penyemprotan
- Jika syarat-syarat diatas telah dipenuhi tapi ternyata masih terjadi kerontokan bunga dan buah besar kemungkinan tanaman cabai anda kekurangan salah satu unsur mikro. Pemberian unsur mikro bisa dilakukan dengan menyemprotkan pupuk daun yang mengandung unsur mikron lengkap melalui daun.